Kasus DBD Melonjak, 3 Warga Kota Malang Meninggal

Penyuluhan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)/Dok. Dinkes Kota Malang.

Kasus DBD Melonjak, 3 Warga Kota Malang Meninggal

Daviq Umar Al Faruq • 15 May 2025 09:58

Malang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur, mencatat, hingga awal Mei 2025, ada sebanyak 389 warga terkonfirmasi positif Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya. Tragisnya, tiga pasien di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, mengungkapkan tren kasus DBD di wilayahnya menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Ia menekankan DBD merupakan penyakit yang berpotensi menjadi wabah jika penanganannya tidak optimal.

"Infeksi Dengue atau DBD adalah penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah, sehingga upaya pengendalian perlu dilakukan segera untuk mencegah penularan lebih lanjut," ujar Husnul, ditulis Kamis 15 Mei 2025.

Data dari Dinkes Kota Malang menunjukkan lonjakan kasus DBD dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, tercatat 462 kasus dengan empat kematian.  Angka ini meningkat signifikan pada tahun 2024 menjadi 777 kasus dengan jumlah kematian yang sama. Sementara itu, hingga awal Mei 2025, sudah terdeteksi 389 kasus dengan tiga korban jiwa.
 

Baca: Kasus DBD di Riau Tembus 1.471 dalam Empat Bulan

Meskipun demikian, Dinkes Kota Malang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian ketiga pasien tersebut, termasuk kemungkinan adanya penyakit penyerta atau komorbiditas.

"Terkait komorbid, kami masih akan melakukan peninjauan lebih lanjut," tegas Husnul.

Sebagai upaya pencegahan dan pengendalian, Dinkes Kota Malang mengimbau masyarakat untuk lebih aktif dalam melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

"Masyarakat juga dianjurkan untuk menggunakan losion anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, serta mengenali gejala awal DBD agar dapat segera mendapatkan pertolongan medis," imbuh Husnul.

Selain itu, Dinkes Kota Malang kembali mengaktifkan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) DBD di setiap wilayah dan mengintensifkan program ‘1 Rumah 1 Juru Pemantau Jentik (G1RIJ)’. Program yang berlangsung mulai 7 hingga 14 Mei ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pencegahan DBD berbasis komunitas. 

"Setiap kader akan memantau jentik di sepuluh rumah di sekitarnya dengan target Angka Bebas Jentik (ABJ) minimal 95 persen," bebernya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)