Jakarta: Sejak beberapa tahun terakhir, Pemerintah Arab Saudi telah memperkenalkan sistem digital yang lebih teratur dalam pelaksanaan ibadah haji.
Salah satu inovasi penting adalah hadirnya Kartu Nusuk, sebuah kartu identitas resmi bagi seluruh jemaah haji yang terdaftar secara sah.
Apa Itu Kartu Nusuk?
Kartu Nusuk adalah kartu elektronik yang berfungsi sebagai identitas resmi bagi jemaah haji selama berada di Tanah Suci. Kartu ini diterbitkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dan merupakan bagian dari sistem digitalisasi layanan ibadah haji yang dikenal dengan platform Nusuk.
Kartu ini berbentuk fisik dan digital, dan memuat data pribadi jemaah, termasuk:
- Nama dan negara asal.
- Nomor paspor atau ID jemaah.
- Informasi maktab atau tempat akomodasi.
- QR code untuk verifikasi.
Baca juga: Kemenag: Jemaah Haji Belum Dapat Kartu Nusuk Tetap Bisa Masuk Masjidil Haram |
Fungsi dan Manfaat Kartu Nusuk
1. Akses Lokasi Suci
Kartu ini diperlukan untuk memasuki area-area terbatas seperti Arafah, Muzdalifah, Mina, dan Masjidil Haram selama masa puncak haji. Ini menjadi semacam "tiket resmi" untuk beribadah di tempat-tempat tertentu.
2. Menghindari Penumpukan dan Kepadatan
Dengan kartu ini, pemerintah Arab Saudi bisa mengatur arus jemaah dan menghindari overkapasitas, sehingga pelaksanaan ibadah menjadi lebih tertib dan aman.
3. Identifikasi Darurat
Jika jemaah tersesat, sakit, atau mengalami kendala, kartu ini bisa membantu petugas dengan cepat mengidentifikasi dan memberikan bantuan.
4. Integrasi dengan Layanan Digital
Kartu ini terhubung dengan aplikasi Nusuk yang menyediakan informasi penting tentang jadwal ibadah, transportasi, dan akomodasi jemaah.
Bagi jemaah haji resmi, kartu Nusuk merupakan kewajiban. Namun dalam beberapa kondisi, seperti keterlambatan distribusi kartu, pemerintah Arab Saudi memberikan kebijakan fleksibel.
Seperti yang terjadi pada musim haji 2025, di mana jemaah masih diizinkan masuk Masjidil Haram meski belum memegang kartu Nusuk fisik, selama identitas resmi mereka bisa diverifikasi.