Pencarian hari ketiga korban tenggelam terseret ombak di Pantai Balekambang/Dok. Polres Malang.
Daviq Umar Al Faruq • 11 April 2025 14:27
Malang: Kabar duka menyelimuti Pantai Balekambang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Tim SAR gabungan akhirnya menemukan dua santri Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, yang tenggelam terseret ombak di pantai tersebut.
Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dan mengambang di laut, sekitar 900 meter dari lokasi awal mereka dilaporkan hilang. Sementara itu, satu santri lainnya masih dalam pencarian.
Kedua korban yang ditemukan adalah Yasir Arafat Inninawa, 15, dan Lutfi Munawar, 15. Yasir ditemukan pada pukul 07.38 WIB, sementara Lutfi ditemukan sekitar satu jam kemudian, pukul 08.47 WIB.
"Kedua jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, Jumat 11 April 2025.
Identitas kedua korban berhasil dikenali oleh pihak keluarga yang turut mendampingi proses identifikasi. Tim dari Polres Malang juga sudah melakukan visum dan pendampingan medis di rumah sakit.
Sementara itu, tim SAR gabungan yang terdiri dari Polres Malang, TNI, Basarnas, dan relawan SAR bekerja keras melakukan pencarian sejak Rabu 9 April 2025. Ombak besar dan arus kuat khas pantai selatan menjadi tantangan utama dalam operasi pencarian ini.
"Satpolairud Polres Malang juga menurunkan personel untuk melakukan pencarian melalui jalur laut, bersinergi dengan nelayan setempat dan unsur SAR lainnya. Penyisiran dilakukan hingga radius sekitar 0,5 mil laut dari lokasi kejadian, mengingat arus laut di kawasan tersebut cukup kuat," jelas Bambang.
Selain Satpolairud, unsur Polsek Bantur, Koramil 0818/12 Bantur, Basarnas, Perum Perhutani, Perumda Jasa Yasa Unit Balekambang, dan potensi SAR lainnya turut ambil bagian dalam proses pencarian dan evakuasi korban.
Hingga saat ini, satu santri bernama Muhamad Fahmi Sirrillah, 15, masih belum ditemukan. Tim SAR terus melakukan penyisiran intensif di sepanjang garis pantai dan wilayah laut sekitar lokasi kejadian.
"Fokus kami saat ini adalah menemukan satu korban yang masih dalam pencarian. Operasi dilakukan secara maksimal dengan tetap mengutamakan keselamatan seluruh petugas di lapangan," tegas Bambang.
Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di pantai selatan. Bambang mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan tidak mengabaikan keselamatan saat beraktivitas di pantai.
"Kami minta masyarakat lebih berhati-hati, utamakan keselamatan. Jangan berenang di zona terlarang atau saat kondisi ombak tidak bersahabat. Bila perlu, minta pendampingan petugas atau penjaga pantai," pungkasnya.