Banjir di Demak Berangsur Surut, 9.177 Jiwa Terdampak

Demak: Banjir yang melanda Kecamatan Guntur dan Kebonagung Kabupaten Demak  Jawa Tengah, mulai surut. Ketinggian air yang merendam wilayah permukiman tersisa 20 sentimeter.

Data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak hinga Rabu siang, 22 Januari 2025, jumlah warga terdampak sebanyak 9.177 jiwa. Selain merendam wilayah permukiman, banjir juga merendam enam perkantoran, lima sekolahan, 16 tempat ibadah, dan 943 hektar area pertanian.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Demak, Suprapto, menyampaikan mulai Selasa malam, 21 Januari 2025, ketinggian air yang merendam wilayah permukiman dan jalan desa berangsur surut. Sebelumnya, air yang merendam wilayah permukiman mencapai 50 sentimeter, kini tinggal 20 sentimeter.

"Ada penurunan air kalau 30 sentimeter ada. Malah yang dekat dengan lokasi tanggul jebol sudah mulai kering, tapi airnya bergeser ke desa sebelahnya," ujar Suprapto, Rabu, 22 Januari 2025.

Baca:  Banjir Demak, Bupati Minta BBWS Pemali Juana Segera Perbaiki Tanggul Jebol

Perbaikan tanggul yang jebol di sungai Cabean dan sungai Tuntang juga mulai dilakukan. Sejumlah begu dioperasikan di lokasi tanggul jebol.

"Jebolan sudah mulai tertutup, yang di (sungai) Cabean sudah mulai kering," kata Suprapto.

Seperti diketahui, banjir yang terjadi di Kabupaten Demak pada Selasa dini hari, 20 Januari 2025, lantaran jebolnya tanggul sungai Cabean dan Tuntang. Akibatnya, ribuan rumah terendam. Selain itu, banjir juga merendam 943 hektar area persawahan. Serta puluhan bangunan fasilitas umum seperti sekolah, musala, dan tempat ibadah.