Lewat 'Rise to IPO', Pemerintah Dorong UMKM Berani Cari Duit di Pasar Modal

Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Foto: dok Biro Humas Kementerian UMKM.

Lewat 'Rise to IPO', Pemerintah Dorong UMKM Berani Cari Duit di Pasar Modal

Naufal Zuhdi • 10 July 2025 11:33

Jakarta: Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan program Rise To IPO sebagai solusi pembiayaan alternatif bagi usaha menengah.
 
Ia mengakui, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengusaha menengah di Indonesia saat ini bukan hanya soal permodalan, tetapi juga akses terhadap skema pendanaan jangka panjang yang sesuai kebutuhan dan berkelanjutan.
 
"Sementara di sisi lain, pasar modal Indonesia terus berkembang sebagai sumber pendanaan alternatif yang potensial," ujar Maman saat memberi sambutan dalam acara peluncuran program Rise To IPO: Empowering Medium Enterprises to IPO di Jakarta, dikutip Kamis, 10 Juli 2025.
 
Program Rise To IPO, lanjut Maman, hadir sebagai jawaban konkret atas kebutuhan atas pembiayaan alternatif tersebut. "Program ini adalah jembatan transformasi yang mendorong pengusaha menengah untuk naik kelas, dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, yang lebih tertata, transparan, dan kompetitif," ujarnya.
 
Ia menyebutkan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 2024, sudah terdapat 42 perusahaan skala menengah yang tercatat di papan akselerasi, dengan mayoritas berasal dari sektor consumer goods, teknologi, dan properti.
 
"Usaha menengah ini kami harapkan dapat menjadi jangkar bagi jutaan usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia. Karena setiap usaha menengah yang kuat dan berdaya saing dapat menjadi off taker sekaligus aggregator bagi usaha mikro dan usaha kecil dalam skema kemitraan rantai pasok, sehingga dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia," cetus dia.
 
Maman juga mengingatkan pentingnya melakukan kurasi dan evaluasi bagi pengusaha menengah yang masuk dalam program Rise To IPO. Menurutnya, hal itu jangan sekadar berpatokan pada aspek jumlah, tapi juga pada aspek kualifikasi, kualitas, serta fundamental perusahaan.
 
"Saya berpesan agar jumlah jangan menjadi masalah, yang penting fundamentalnya kuat dan bisa dijadikan champions untuk didorong sebagai contoh ke publik Indonesia usaha kecil dan menengah bisa punya kapasitas untuk go public," sebut dia.
 

Baca juga: Ini Pengertian IPO, Syarat, hingga Prosesnya


(Ilustrasi UMKM. Foto: Freepik/Pikisuperstar)
 

Tujuan utama program Rise To IPO

 
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rachman menjelaskan ada tiga tujuan utama dalam program Rise To IPO: Empowering Medium Enterprises to IPO', yaitu meningkatkan awareness dan literasi tentang pasar modal, memberikan strategi pendampingan teknis dan konkret, serta membuka kesempatan bagi peserta yang lolos kurasi untuk mengikuti program IDX Incubator.
 
"Memberikan strategi pendampingan teknis dan konkret ini juga meliputi aspek legal, keuangan, dan tata kelola perusahaan dalam proses menuju go public," jelas dia.
 
Program Rise To IPO ini, sambung Bagus, disusun dengan beberapa tahapan secara komprehensif, yang mengedepankan edukasi, seleksi yang terukur, serta pendampingan yang bersifat praktis dan implementatif.
 
"Hari ini, para peserta program RISE To IPO akan mengikuti seminar go public yang dikemas dalam bentuk talkshow edukatif bersama Bursa Efek Indonesia, BNI Sekuritas, serta PT Data Sinergitama Jaya Tbk, sebagai perusahaan yang telah berhasil mencatatkan sahamnya di bursa sebagai sumber pembelajaran," imbuh Bagus.
 
Tahapan selanjutnya, tambah Bagus, para peserta program akan mengikuti intensive coaching clinic pada September 2025, yaitu pendampingan mendalam secara individual maupun kelompok kecil, membahas aspek hukum, keuangan, dan strategi untuk IPO.
 
"Setelah melewati titik tahapan tersebut para peserta yang terpilih akan ditawarkan untuk masuk ke program IDX Incubator 2026, sebagai fase pembinaan lanjutan menuju IPO yang sesungguhnya," urai dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)