Bedah buku di NasDem Tower. Foto: MI/Tri Subarkah.
Tri Subarkah • 7 March 2025 19:08
Jakarta: Anggota DPR Fraksi Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan banyak yang tidak menyukai kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto. Salah satu dampak dari kebijakan tersebut adalah berkurangnya pendapatan dari industri perhotelan dan restoran.
"Biasanya yang ngisi itu pemerintah yang melakukan FGD (focus group discussion), workshop, kunker ya kan. Nah itu semuanya lagi di-cut," ujar Sarasvati dalam acara bedah buku yang digelar di NasDem Tower, Jakarta, Jumat, 7 Maret 2025.
Sara, sapaan akrabnya, mengaku mendapat keluhan dari pelaku industri perhotelan dan restoran tersebut. Namun, ia berpendapat kebijakan tersebut seharusnya menjadi titik tolak untuk berpikir dan bekerja di luar business as usual. Pasalnya, praktik menyelenggarakan FGD di hotel oleh pemerintah disebut menjadi celah korupsi.
"Ini lagi banyak yang pokoknya enggak suka karena program yang tadinya menjadi celah untuk bikin standarisasi harus bikin FGD 10 (kali), harus bikin panel talk, workshop. Itu lagi banyak yang di-cut, pasti enggak suka," terang Sara.
Baca juga: Efisiensi Anggaran, KPK Sarankan Kepala Daerah Kurangi Ajudan |