Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: dok Biro Kemenkeu.
Ade Hapsari Lestarini • 4 September 2025 16:36
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi secara nasional bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
Berikut kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah ke nasional:
- Pulau Jawa. Memberikan kontribusi hampir 57 persen terhadap perekonomian atau tumbuh 5,2 persen.
- Pulau Sumatra. Kontribusinya terhadap perekonomian nasional 22,2 persen, tumbuh lima persen pada kuartal ke-2.
- Pulau Kalimantan. Kontribusinya 8,1 persen terhadap perekonomian nasional, juga menunjukkan pertumbuhan lima persen.
- Pulau Sulawesi menjadi yang selalu tumbuh cukup tinggi, yakni 5,8 persen.
- Maluku dan Papua. Kontribusinya 2,8 persen terhadap total GDP nasional, tumbuh di 3,3 persen.
- Bali dan Nusa Tenggara. Tumbuh 3,7 persen.
"Jadi kita lihat mungkin untuk Maluku, Papua dan Bali, Nusa Tenggara, tekanan dari pertumbuhan ekonominya terlihat tidak cukup tinggi. Sedangkan di Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi masih relatif bisa tumbuh di lima persen atau bahkan di atasnya," beber buka Sri Mulyani saat Rapat Kerja Komite IV Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Gubernur BI, secara daring pada 2 September 2025.
Inflasi di daerah
Sementara inflasi nasional dilihat dari sisi distribusi atau profil inflasi Agustus 2025 masing-masing pulau, di antaranya:
- Sumatra inflasinya relatif lebih tinggi pada Agustus dibandingkan Juni-Juli yaitu 1,5 persen dan 2,6 persen.
- Jawa relatif hampir sama dengan inflasi nasional yaitu 2,1 persen, relatif stabil dalam tiga bulan terakhir.
- Bali dan Nusa Tenggara 2,6 persen lebih tinggi dari nasional yang di posisi 2,31 persen, terutama pada Juli. Hal ini kemungkinan karena terjadi liburan dan banyaknya turis asing dan domestik yang hadir.
- Kalimantan dengan inflasi 2,1 persen, hampir sama dengan bulan sebelumnya. Namun lebih tinggi dibandingkan Juni yang inflasinya hanya 1,5 persen.
- Sulawesi 3,0 persen, lebih tinggi dari nasional yang 2,3 persen. Selama dua bulan terakhir berturut-turut di atas 3 persen yaitu 3,1 persen dan 3 persen. Sedangkan Juni hanya 2,1 persen.Maluku dan Papua inflasinya di 2,0 persen pada Agustus, lebih rendah dibandingkan Juli yang 2,5 persen dan lebih tinggi dibandingkan Juni.
"Kalau kita lihat per provinsi, kita juga melihat daerah-daerah yang lebih tinggi dari nasional," ujar Sri Mulyani, kembali dikutip Kamis, 4 September 2025.
Menkeu memaparkan, daerah-daerah yang lebih tinggi dari nasional di antaranya yakni Sumut, Sulteng, Papua Selatan, Sultra, Papua Tengah, Aceh, Riau, Sulbar, Maluku, Sulsel, Sumsel, Sumbar, Jambi, NTT, Kalsel, Bali, NTB, Gorontalo, serta Jawa Tengah.
Sedangkan yang inflasinya di bawah dari inflasi nasional adalah yang di sebelah kanan, dari mulai Yogyakarta, Kalimantan Utara, Kepri, Jatim, Jakarta, Kalbar, Kalimantan Tengah, Banten, Papua Tengah, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Babel, Pengkulu, Lampung, Sulut, Papua, Maluku Utara, dan Papua Tenggara.
"Pertumbuhan ekonomi kalau kita lihat distribusi antar pulau tadi yang cukup baik dan juga inflasi yang stabil telah menimbulkan dampak yang relatif positif terhadap kesejahteraan," jelas dia.