Bonus Demografi 2030 di Depan Mata, Menaker Ingatkan Pentingnya Produktivitas Tenaga Kerja

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. (Foto: Dok. Kemnaker)

Bonus Demografi 2030 di Depan Mata, Menaker Ingatkan Pentingnya Produktivitas Tenaga Kerja

Patrick Pinaria • 7 October 2025 18:01

Jakarta: Produktivitas tenaga kerja menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan bonus demografi dalam memanfaatkan momentum bonus demografi yang akan datang. Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, bonus demografi hanya akan memberi nilai tambah bagi Indonesia apabila didukung oleh tenaga kerja yang berkualitas dan produktif.

Hal tersebut disampaikan Menaker Yassierli saat memberikan sambutan bertema 'Mengoptimalkan Bonus Demografi melalui Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja' pada acara Peluncuran Dokumen Master Plan Produktivitas Nasional 2025-2029 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya implementasi kebijakan yang efektif dan berkelanjutan.

"Produktivitas tenaga kerja memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, Kemnaker mendorong kolaborasi dengan Kadin dan Apindo di berbagai daerah untuk bersama-sama meningkatkan produktivitas tenaga kerja di tingkat perusahaan dan sektor industri," ucap Menaker.


(Foto: Dok. Kemnaker)

Lebih lanjut, Menaker Yassierli menyampaikan tantangan peningkatan produktivitas tidak dapat dilepaskan dari struktur ketenagakerjaan Indonesia. Sekitar 85 persen tenaga kerja merupakan lulusan maksimal SMA/SMK, dan sekitar 60 persen bekerja di sektor informal. Oleh karena itu, kebijakan ketenagakerjaan perlu disusun dengan mempertimbangkan realitas tersebut agar lebih tepat sasaran.

Pada tingkat meso (menengah), khususnya di sektor industri dan ketenagakerjaan, Kemnaker berupaya mengambil langkah konkret dalam mendukung peningkatan produktivitas nasional, antara lain melalui penguatan kapasitas sumber daya manusia produktivitas.
 
 

Baca: Program Magang Nasional Dibuka Hari Ini, Menaker: Tidak Perlu Terburu-buru Mendaftar


Saat ini, Asian Productivity Organization (APO) memiliki sekitar 200 Productivity Specialist, sementara Kemnaker menyiapkan 500 Ahli Produktivitas bersertifikat melalui Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada tahun ini. Ke depan, Kemnaker sedang mengkaji penyetaraan kedua skema tersebut sehingga dapat saling mendukung.


(Foto: Dok. Kemnaker)

"Kita punya target tahun depan para ahli produktivitas tersebut dapat menjadi champion, melakukan perubahan di berbagai perusahaan-perusahaan, sebagaimana dilakukan di negara-negara seperti Jepang, Vietnam, dan Thailand," ucapnya.

Pada kesempatan itu Menaker Yassierli juga memastikan Kemnaker juga tengah membangun Talent and Innovation Hub di balai-balai pelatihan kerja sebagai pusat pengembangan kompetensi tenaga kerja berbasis produktivitas. Program pelatihan diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja bersertifikat yang mampu meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan.

Sebagai bagian dari upaya membangun budaya produktif, Kemnaker juga menyiapkan berbagai enabler seperti podcast bertema produktivitas untuk memperluas kesadaran, pola pikir, dan praktik produktif di kalangan tenaga kerja serta dunia usaha.

"Kita ingin membangun Indonesia yang produktif, artinya kita juga harus fokus memberikan perhatian pada aspek manusia. People, process, product, dan policy. Ada 4P yang harus menjadi concern kita," tutur Menaker Yassierli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)