Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya di forum bertajuk 1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth. Foto: Metrotvnews.com/Duta Erlangga
Muhammad Reyhansyah • 16 October 2025 14:36
Jakarta: Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK). Program ini sebagai formula agar produk ekonomi kreatif tembus pasar dunia.
“Program ASIK ini baru dicanangkan kurang lebih 10 bulan. Kita melihat adanya tantangan dari pegiat ekonomi kreatif yang ingin melakukan ekspor, tapi ada keterbatasan pemahaman tentang bagaimana untuk mencapai akses pasar, bagaimana agar produk mereka menjadi kompetitif, dan bagaimana caranya supaya lebih efisien dalam menyiapkan transaksinya di internasional,” kata Riefky di forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Melalui program ini, peserta akan mengikuti
bootcamp selama lima hari bersama Kementerian Perdagangan, sektor perbankan, akademisi, dan praktisi industri. Mereka akan menyerap ilmu.
“Ada juga mentoring selama dua bulan yang melibatkan banyak pihak, serta teaching bersama atase-atase perdagangan untuk negara-negara yang dituju via
online,” ujar Riefky.
Program ini juga memberi kesempatan kepada para pelaku kreatif untuk berpartisipasi langsung dalam berbagai pameran internasional di dalam dan luar negeri. Sehingga, para pelaku kreatif tidak hanya mendapat pelatihan teknis, tetapi juga peluang nyata untuk memperluas pasar dan jejaring bisnis global.
Melalui strategi ini, pemerintah berharap
ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu penggerak utama ekspor nonmigas Indonesia. Sekaligus memperluas lapangan kerja berkualitas di dalam negeri.
Di sisi lain, dia menambahkan bahwa pengembangan sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden
Gibran Rakabuming Raka. Program ini beririsan dengan Asta Cita Kepala Negara.
Forum bertajuk "1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth". Foto: Metrotvnews.com/Duta Erlangga.
“Ini beririsan dengan dua poin dari Asta Cita Presiden Prabowo, yang pertama, Asta Cita ketiga yaitu meningkatkan lapangan kerja berkualitas kemudian mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif, dan Asta Cita kelima yang dikatakan melanjutkan hilirisasi dengan meningkatkan nilai tambah dalam negeri,” ujar Riefky.
Dia menjelaskan berdasarkan Peraturan Presiden Tahun 2018, terdapat 17 sub sektor yang termasuk dalam industri ekonomi kreatif. Sub sektor itu mencakup empat kategori besar.
“Kreativitas berbasis budaya: kuliner, kriya, fesyen, seni rupa, dan seni pertunjukan. Kreativitas berbasis desain: arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, dan desain produk. Kreativitas berbasis media: film, animasi, penerbitan, fotografi, termasuk TV, dan radio. Kreativitas berbasis digital dan teknologi: games dan aplikasi digital,” jelas Riefky.
Dari keseluruhan sub sektor tersebut, pemerintah telah menetapkan tujuh sektor prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “Ada tujuh sektor prioritas yang diminta Presiden Prabowo dalam RPJMN yaitu fesyen, kuliner, kriya karena sumbangannya terhadap perekonomian termasuk ekspor cukup tinggi, kemudian yang kedua adalah games, aplikasi digital, film animasi, dan musik,” pungkas Riefky.