Wamenlu Armanatha Nilai Semangat Bandung Relevan Hadapi Tantangan Global

Depok: Wakil Menteri Luar Negeri RI Arrmanatha C. Nasir menegaskan bahwa semangat Bandung Spirit masih relevan di tengah situasi dunia yang menghadapi defisit solidaritas dan kolaborasi. 

Hal itu disampaikan usai menghadiri Kongres Indonesianis Sedunia ke-7 bertema “Reviving Bandung Spirit: Boosting South-South Cooperation Toward a More Prosperous and Stable World Order” di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Rabu, 12 November 2025.

Wamenlu Armanatha menjelaskan bahwa tema Bandung Spirit bukan hanya mengulang sejarah Konferensi Asia-Afrika 1955, tetapi menegaskan kembali nilai-nilai yang menjadi fondasinya.

“Bandung Spirit awalnya memang tumbuh dari Global South, yang bertujuan membebaskan negara berkembang dari kolonialisme,” ujar Wamenlu Arrmanatha. 

“Namun yang diangkat kali ini bukan sejarahnya, melainkan prinsip-prinsipnya; solidaritas, kesetaraan, kerja sama, dan kolaborasi. Nilai-nilai itu sekarang justru sedang defisit di dunia,” imbuh Wamenlu.

Ia menekankan, lewat Indonesianis dari berbagai negara, Indonesia ingin mengingatkan pentingnya nilai-nilai itu untuk membangun kembali semangat kebersamaan di tengah tantangan global.

“Kita ingin mengingatkan kembali bahwa nilai dari Bandung Spirit masih sangat relevan untuk menyatukan dunia menghadapi berbagai tantangan bersama,” lanjut Wamenlu Arrmanatha.

Menurut Wamenlu Arrmanatha, kerja sama lintas kawasan kini dibutuhkan lebih dari sebelumnya, terutama dalam menghadapi krisis iklim dan meningkatnya konflik di berbagai belahan dunia.

“Tantangan itu banyak sekali, mulai dari perubahan iklim hingga konflik yang terus muncul di banyak wilayah. Itu sebabnya tema Bandung Spirit ini kita angkat, agar dunia ingat bahwa kolaborasi adalah jalan keluar,” jelas mantan Dubes RI untuk Prancis itu.

Kongres Indonesianis Sedunia ke-7 tahun ini dihadiri akademisi, diplomat, dan peneliti dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin. Forum tersebut diharapkan memperkuat jejaring kerja sama Selatan-Selatan sekaligus menegaskan peran Indonesia sebagai jembatan pemahaman antarbangsa.