Para penari dan model Indonesia dari Paguyuban Citra mendapat sambutan hangat di Islamabad. (KBRI Islamabad)
Willy Haryono • 15 November 2025 09:15
Islamabad: Dua kegiatan besar KBRI Islamabad dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia–Pakistan, yaitu Resepsi Diplomatik dan Indonesian Expo 2025, resmi berakhir. Para penari dan model dari Paguyuban Citra pimpinan Linda Amalia Gumelar pun telah kembali ke Indonesia pekan ini, setelah turut meramaikan kedua kegiatan tersebut.
Dalam siaran pers KBRI Islamabad yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu, 15 November 2025, beragam kesan positif disampaikan para anggota Paguyuban Citra saat dilepas Duta Besar RI untuk Pakistan, Chandra W. Sukotjo, dan istri, Tamara Y. Sukotjo, di Bandara Internasional Islamabad.
“Senang sekali melihat antusiasme pengunjung dan apresiasi luar biasa dari mereka. Kami semua baru pertama kali ke Pakistan. Tidak sangka, ternyata Islamabad bagus!” ujar Ari Wisaksono, atau Ari Tulang, yang menjadi show director dalam dua acara tersebut. Hal senada disampaikan koreografer Said Rachmat yang menyebut kunjungan ini “di antara yang terbaik."
Taty Gobel juga membagikan pengalamannya selama berada di Islamabad. “Tak terasa, lebih dari seminggu di Pakistan. Kami menikmati Islamabad yang hijau, segar, dan tidak macet,” tuturnya sambil mengagumi produk-produk fesyen lokal.
“Bisa dijajaki kerja sama di bidang fesyen!” tambahnya.
Komentar positif dari para anggota Paguyuban Citra menambah semangat KBRI Islamabad untuk terus memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara, yang diharapkan memberi dampak positif pada kerja sama ekonomi, perdagangan, pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan berbagai sektor lainnya.
“Waktu aku pamit berangkat ke Pakistan, teman-teman pada kaget. Beneran berani?” ungkap Ratu Dewi, salah satu penari. “Ternyata masyarakat Pakistan antusias banget. Menurutku, kegiatan ini berdampak nyata bagi hubungan bilateral Indonesia–Pakistan,” ujarnya sambil menunjukkan foto-foto suasana keramaian Islamabad dari ponselnya.
Citra, salah satu penampil lainnya, mengaku sangat berkesan. “Senang banget bisa tampil lagi,” katanya, mengingat pengalamannya yang sempat tertunda tampil di Qatar, Oman, dan Yordania akibat perang pada 2023.
“Tampil di Pakistan berkesan begitu dalam. Bangga jadi bagian dari perayaan ini.”
Media internasional kerap menyoroti isu kekerasan dan keamanan di Asia Selatan, termasuk insiden ledakan beberapa waktu lalu di Islamabad. Hal ini membuat Pakistan kerap tidak dilirik masyarakat Indonesia sebagai tujuan kerja sama ekonomi maupun pariwisata, padahal potensinya besar dan terbuka luas.
“Hubungan ekonomi dan hubungan antar masyarakat merupakan pilar penting hubungan bilateral Indonesia–Pakistan,” tegas Dubes Chandra W. Sukotjo di hadapan ratusan undangan pada Resepsi Diplomatik 75 Tahun Indonesia–Pakistan di Movenpick Hotel Islamabad.
Dua hari setelah resepsi diplomatik, Indonesian Expo 2025 digelar di Centaurus Mall, pusat perbelanjaan terbesar di Islamabad. “Persahabatan tidak boleh hanya berada di ruang-ruang tertutup. Ia harus hidup di tengah masyarakat, di tempat keluarga dan komunitas biasa berkumpul,” ujar Dubes Chandra saat membuka expo tersebut.
Dari sisi Pakistan, kedekatan serupa disampaikan Senator Mushahid Hussain Syed, Ketua Pakistan-Africa Institute for Development and Research (PAIDAR). “Indonesia punya tempat istimewa di hati masyarakat Pakistan. Saya bisa rasakan itu karena saya pernah menghabiskan masa indah bersekolah di Jakarta, sebagai anak dari Atase Pertahanan pertama Pakistan untuk Indonesia,” tuturnya sambil mengenakan batik pemberian Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Apresiasi juga datang dari Usman Shah, Direktur Nifty Sphere Institute of Arts and Design Islamabad. “KBRI Islamabad selalu punya cara tersendiri untuk tampil unik, hebat, dan berkelas. Dan itu telah kalian buktikan melalui Resepsi Diplomatik dan Indonesian Expo 75 Tahun Indonesia–Pakistan. Kami harus belajar banyak dari kalian!” ujarnya.
Baca juga: Indonesia dan Pakistan Perkuat Kolaborasi Ekonomi di Trade Expo Indonesia 2025