Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono. Foto: Medcom.id/Aulia
M. Iqbal Al Machmudi • 21 September 2025 10:54
Jakarta: Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono menyampaikan kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih cukup tinggi. Sehingga, perlu ada penanganan yang lebih serius.
Pemerintah juga terus menggencarkan upaya penanggulangan TBC melalui program pemeriksaan kesehatan gratis dan penemuan kasus aktif (active case finding). Langkah ini menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TBC di Indonesia.
"TBC menjadi masalah penting, karena di Indonesia jumlah kasusnya diperkirakan mencapai 1.060.000 orang. Saat ini baru sekitar 90 persen yang berhasil teridentifikasi dan ternotifikasi," kata Dante dalam keterangannya, Minggu, 21 September 2025.
Menurut dia, capaian notifikasi tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Tahun 2022 notifikasi kasus baru 56 persen, sekarang sudah naik berkat program percepatan melalui pemeriksaan rutin dan active case finding yang mampu menemukan kasus aktif yang sebelumnya tidak terdeteksi,” jelas Dante.
Dante menambahkan banyak kasus TBC tidak terdiagnosis karena gejalanya mirip penyakit ringan. Misalnya, ada pasien yang disangka sakit maag, padahal TBC.
“Ada pasien yang semakin kurus atau nafsu makan menurun, sering disangka sakit maag biasa, padahal TBC,” ujar Dante.
Salah satu inovasi yang mulai diterapkan adalah pemeriksaan TBC menggunakan rontgen secara massal. Dia mencontohkan pada pemerintah daerah di Jawa Tengah yang sudah memulainya dengan pemeriksaan rontgen, dan terbukti efektif.
Ke depan, pemerintah pusat merencanakan penyediaan alat rontgen untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
“Kalau anggaran mencukupi, setiap dari 514 kabupaten/kota akan mendapatkan alat rontgen. Alat ini akan digunakan secara bergilir ke kecamatan-kecamatan dan diberikan gratis untuk masyarakat dalam rangka pemeriksaan kesehatan maupun active case finding TBC,” kata Dante.