Ilustrasi: Medcom.id
Muhammad Reyhansyah • 28 October 2025 10:47
New Delhi: Seorang menteri di India menuai kecaman luas setelah menyatakan bahwa dua pemain kriket perempuan asal Australia, yang menjadi korban pelecehan pekan lalu, seharusnya melapor kepada otoritas sebelum meninggalkan hotel. Banyak pihak menilai pernyataan itu sebagai bentuk victim blaming atau menyalahkan korban.
Insiden tersebut terjadi pada Kamis di Kota Indore, negara bagian Madhya Pradesh, saat kedua atlet berjalan menuju sebuah kafe. Polisi menyatakan pelaku, seorang pria yang melecehkan mereka, telah ditangkap.
Dewan Kriket India (BCCI) mengecam keras peristiwa itu dan menyebutnya sebagai “insiden yang sangat disesalkan dan terisolasi,” seraya berjanji meninjau ulang protokol keamanan bagi pemain internasional.
Sementara itu, Cricket Australia mengonfirmasi bahwa kedua pemain “didekati dan disentuh secara tidak pantas oleh pengendara sepeda motor” pada pagi hari setelah tim Australia mengalahkan Inggris.
Insiden tersebut memicu gelombang kemarahan di dalam dan luar negeri, terutama karena terjadi saat turnamen besar Piala Dunia Kriket Putri sedang berlangsung.
Namun, Menteri Negara Bagian Madhya Pradesh untuk Pengembangan Perkotaan, Perumahan, dan Urusan Parlemen, Kailash Vijayvargiya, justru menimbulkan kontroversi baru dengan menyebut kejadian itu sebagai “pelajaran bagi otoritas maupun para pemain.”
“Setiap kali seseorang bepergian, seperti kami juga, kami memberi tahu pihak lokal. Para pemain juga akan memahami bahwa di masa depan, jika ingin keluar, mereka sebaiknya memberi tahu pihak keamanan atau administrasi setempat,” ujar Vijayvargiya kepada wartawan, seperti dikutip BBC, Senin, 28 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa para pemain harus berhati-hati karena popularitas mereka yang tinggi di India, tempat kriket disambut dengan antusiasme luar biasa.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras di media sosial dan kalangan politik. Banyak pihak menilai ucapan sang menteri tidak pantas dan menunjukkan sikap bias terhadap perempuan. Politikus oposisi dari Partai Kongres, Arun Yadav, menyebut komentar Vijayvargiya “menjijikkan dan kolot,” sementara penyanyi Chinmayi Sripaada menuduhnya “menyalahkan korban.”
“Seorang menteri BJP pada dasarnya mengatakan bahwa perempuan yang bepergian ke kota atau negara lain harus khawatir tentang keselamatan diri mereka sendiri. Jadi, secara tidak langsung, ini dianggap kesalahan perempuan,” tulis Sripaada di platform X.
Warganet lain juga menilai komentar itu memperburuk citra India di mata dunia. “Alih-alih membela martabat kota dan mengecam pelaku, sang menteri malah memberi ceramah kepada korban — sebuah respons yang tuli nada dan tidak pantas bagi pejabat publik,” tulis salah satu pengguna.
Vijayvargiya kemudian menyebut peristiwa tersebut sebagai “insiden yang memalukan” dan memastikan pelaku telah ditindak tegas, namun tetap menegaskan bahwa para pemain seharusnya memberi tahu petugas keamanan sebelum meninggalkan hotel.
Ini bukan kali pertama sang menteri memicu kontroversi. Beberapa bulan sebelumnya, ia juga menuai kritik karena mengatakan tidak menyukai perempuan yang mengenakan pakaian terbuka dan menolak berfoto dengan mereka.