President Director Lotte Chemical Indonesia Yim Dong Hee. Foto: dok Lotte Chemical Indonesia.
Husen Miftahudin • 28 August 2025 21:24
Jakarta: Lotte Chemical Indonesia (LCI) telah memulai proses produksi fasilitas naphtha cracker di Cilegon, Banten. Meski sempat mengalami kendala selama enam tahun, proyek pabrik petrokimia senilai USD3,9 miliar atau sekitar Rp60 triliun itu diyakini bakal mendongkrak perekonomian nasional melalui pengurangan ketergantungan impor.
Maklum saja, lebih dari separuh kebutuhan bahan-bahan (material) industri petrokimia untuk kebutuhan domestik dipasok melalui impor. Hal ini menyebabkan banyak produk-produk industri di Indonesia menjadi tidak kompetitif.
"Fasilitas ini menghasilkan produk petrokimia penting seperti etilena dan propilena yang merupakan bahan baku utama bagi berbagai sektor industri," kata President Director Lotte Chemical Indonesia Yim Dong Hee dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 28 Agustus 2025.
selain mampu memangkas ketergantungan Indonesia terhadap produk impor, sambung dia, pabrik petrokimia Lotte Chemical di Banten ini juga mendorong kemandirian produk petrokimia, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan masyarakat, serta penguatan pengembangan industri hilir strategis.
Ia pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pelanggan yang telah mendukung perjalanan LCI. Menurut dia, pelanggan bukan hanya sekadar pembeli, namun mitra strategis dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih kuat dan tangguh.
"Sebagai pelaku utama di sektor hilir, para pelanggan mempunyai peran penting dalam mengolah bahan baku yang kami hasilkan menjadi produk yang menyentuh setiap aspek kehidupan sehari-hari. Keberhasilan LCI tidak hanya bertumpu pada teknologi dan kapasitas produksi, tetapi juga pada kekuatan kolaborasi dengan mitra dan pelanggan," tutur Yim.
Baca juga: Pemerintah Andalkan Sektor Ritel dan UMKM Pecut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia |