Stadion Teladan Medan. (Government of North Sumatra - Panitia Almanak Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. 1969/Wikipedia)
Lukman Diah Sari • 16 September 2025 07:25
Jakarta: Tepat 46 tahun lalu, pada 16 September 1979, tragedi memilukan terjadi di Stadion Teladan, Medan, Sumatra Utara. Rencana konser amal yang digelar untuk tujuan mulia berubah menjadi malapetaka, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban.
Mengutip berbagai sumber, sebanyak hampir 200 ribu penonton memadati stadion yang sejatinya hanya mampu menampung 30 ribu orang. Mayoritas dari mereka adalah pelajar sekolah dasar hingga menengah, yang datang dengan antusias menyambut konser para artis cilik asal ibu kota: Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
Konser tersebut diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sumatera Utara sebagai bagian dari program penggalangan dana untuk mendirikan sekolah milik organisasi tersebut. Harga tiket dijual murah, hanya Rp250 per lembar, dan diedarkan secara masif ke berbagai sekolah.
Tiket Melebihi Kapasitas
Dalam catatan setelah peristiwa, terungkap bahwa panitia mencetak dan mengedarkan sekitar 91.500 lembar tiket, Jumlah itu melebihi kapasitas stadion. Rinciannya:
- 50 ribu lembar untuk siswa sekolah dasar,
- 30 ribu untuk pelajar SMP dan SMA,
- Sisanya untuk sekolah-sekolah di luar Kota Medan.
Distribusi tiket itu berdampak fatal, mengingat kapasitas stadion yang terbatas. Hanya terdapat satu pintu masuk yang sempit, dan sistem pengendalian massa yang kurang memadai.
Tragedi di Tengah Euforia
Sejak pagi, stadion mulai dipadati penonton. Sekitar pukul 09.00 WIB, saat konser belum dimulai, kerumunan mulai panik akibat desakan dari berbagai arah. Penonton saling terhimpit di lorong dan pintu masuk. Dalam kepanikan itu, stadion ambruk.
Menurut berbagai laporan, setidaknya 9 anak tewas dalam kejadian itu. Sebagian sumber lain menyebut korban jiwa mencapai 10 orang, seluruhnya berusia 5 hingga 12 tahun. Selain korban meninggal, puluhan lainnya luka-luka dan ratusan dilaporkan pingsan.
Evakuasi korban berlangsung hingga sekitar pukul 12.00 WIB. Konser pun dibatalkan sepenuhnya.
*Pengerjaan artikel berita ini melibatkan peran kecerdasan buatan (artificial intelligence) dengan kontrol penuh tim redaksi.