Wall Street Melonjak, Nasdaq Melesat 1,38%

Wall Street. Foto: Unsplash.

Wall Street Melonjak, Nasdaq Melesat 1,38%

Arif Wicaksono • 4 November 2023 06:02

New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan kemarin. Indeks saham unggulan AS naik dengan didorong tren suku bunga AS yang diprediksi tak akan naik lagi.

Dikutip dari CNBC International, Sabtu, 4 November 2023, Indeks komposit S&P500 naik 0,94 persen. Indeks komposit Dow Jones Industrial Avarege (DJIA) naik 0,66 persen. Kemudian Indeks komposit Nasdaq naik 1,38 persen.

Saham-saham yang alami kenaikan adalah Goldman Sachs, Expedia Group, Moderna Inc, Warner Bros Discovery dan Airbnb Inc. Sementara saham-saham yang melemah adalah Fortinet Inc, Chevron Corp, Coca-Cola Co dan Walmart Inc.

Sinyal bahwa The Fed tak akan menaikan suku bunga lagi mengerek aset saham dan menurunkan aset safe haven. Sinyal ini tampak dari yield Treasury 2 tahun turun lebih dari 13 basis poin menjadi 4,841 persen. Sedangkan Treasury 10 tahun imbal hasil turun 9 basis poin menjadi 4,577 persen. Sepanjang minggu ini, imbal hasil Treasury telah turun dari level tertinggi baru-baru ini yang kadang-kadang diperdagangkan di atas angka 5 persen.

Nonfarm payrolls meningkat sebesar 150.000 pada bulan Oktober, sementara ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan peningkatan sebesar 170.000. Tingkat pengangguran naik menjadi 3,9 persen, sedikit lebih tinggi dari perkiraan stabil sebesar 3,8 persen.

Sementara itu, penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,2 persen pada bulan tersebut. Pendapatan per jam, yang merupakan ukuran utama perkiraan arah inflasi, diperkirakan oleh para ekonom akan naik 0,3 persen dari bulan ke bulan.

pelonggaran tenaga kerja

Data tersebut muncul setelah Automatic Data Processing Inc (ADP) melaporkan awal pekan ini bahwa gaji sektor swasta meningkat sebesar 113.000 pada bulan Oktober, yang menandai peningkatan dari bulan sebelumnya namun lebih rendah dari perkiraan.

Investor sedang mencari data yang menunjukkan pelonggaran pasar tenaga kerja. Hal ini karena hal ini dapat mengindikasikan bahwa pendekatan kebijakan moneter Federal Reserve dengan menaikkan suku bunga mempunyai dampak yang diinginkan.

The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah pertemuannya pada hari Selasa dan Rabu pekan ini. Ini adalah pertemuan kedua berturut-turut di mana bank sentral tidak menaikkan suku bunga, sehingga mendorong harapan di kalangan investor bahwa The Fed dapat menyelesaikan siklus kenaikan suku bunga yang dimulai pada awal tahun 2022.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)