Ilustrasi. Medcom.id
Banjarbaru: Sejumlah desa dan dusun di Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, terisolir akibat longsor dan putusnya jembatan gantung. Hal tersebut terjadi usai banjir bandang melanda wilayah kaki Pegunungan Meratus, Senin malam, 29 Januari 2024.
"Ada sekitar 150 keluarga warga Desa Paramasan Atas dan Desa Paramasan Bawah, juga sejumlah dusun yang terisolasi karena akses jalan terputus akibat banjir bandang dan longsor," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, Warsita, Rabu, 31 Januari 2024.
Warsita menjelaskan pihaknya bersama Tim Reaksi Cepat dan TNI telah mendistribusikan bantuan tanggap darurat berupa kebutuhan pokok kepada warga terdampak bencana. Termasuk pencarian korban yang hanyut terbawa arus sungai.
"Korban atas nama Halidi, seorang pencari emas (pendulang) berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal karena terseret arus Sungai Riam Kiwa," jelas Warsita.
Seperti diberitakan sebelumnya banjir bandang terjadi di wilayah kaki Pegunungan Meratus dan menyapu dua desa yaitu Peramasan Atas dan Peramasan Bawah, Kabupaten Banjar. Wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu.
Tercatat sebanyak 100 rumah warga yang dihuni sekitar 150 keluarga terdampak banjir dan kini terisolasi akibat terputusnya jembatan gantung sepanjang 64 meter yang menutup jalur utama menuju Desa Paramasan Atas dan Paramasan Bawah. Semengara akses jalan dari Desa Paramasan Bawah menuju Dusun Barangin juga tertutup longsor.
Derasnya luapan sungai juga menyebabkan satu buah bangunan SDN Paramasan hancur dan fasilitas umum lainnya satu buah Musholla, Balai Adat serta beberapa rumah warga rusak. Saat ini warga bersama TNI dan BPBD, berupaya membuka ruas jalan yang tertutup akibat longsor.
"Terputusnya akses jalan dan jembatan membuat warga terisolasi dan aktivitas warga lumpuh," ungkap Camat Paramasan, M Farid.