Asap hitam dari bentrokan antara pasukan keamanan Israel dan demonstran Palestina di Jenin, Tepi Barat. (EPA)
Willy Haryono • 15 June 2024 18:56
Tepi Barat: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyuarakan kekhawatiran mengenai meningkatnya krisis kesehatan di Tepi Barat, di mana pembatasan, kekerasan, dan serangan terhadap infrastruktur kesehatan semakin menghalangi akses terhadap perawatan kesehatan masyarakat.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu, badan kesehatan PBB itu mengatakan bahwa mereka menyerukan "perlindungan langsung dan aktif bagi warga sipil dan perawatan kesehatan di Tepi Barat."
WHO mencatat bahwa lonjakan kekerasan di Tepi Barat, termasuk di Yerusalem Timur sejak perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza meletus pada 7 Oktober 2023, telah menyebabkan kematian sedikitnya 521 warga Palestina, termasuk 126 anak-anak, hingga per tanggal 10 Juni lalu.
Melansir dari TRT World, Sabtu, 15 Juni 2024, sejumlah pejabat Palestina telah menyebutkan angka kematian yang lebih tinggi di Tepi Barat, dengan mengatakan setidaknya 545 warga telah dibunuh pasukan atau pemukim Israel sejak perang Gaza pecah.
Selain kematian, lebih dari 5.200 orang –– 800 di antaranya anak-anak –– mengalami luka-luka, kata WHO, seraya menekankan bahwa hal ini hanya menambah "beban trauma dan perawatan darurat yang semakin besar di fasilitas kesehatan yang sudah kewalahan."
Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967, telah mengalami lonjakan kekerasan selama lebih dari setahun, terutama sejak perang Israel di Gaza meletus lebih dari delapan bulan lalu.
Perang itu dimulai setelah Hamas melancarkan operasi lintas batas ke Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.194 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan berdasarkan angka resmi Israel. Hamas juga menyandera 251 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 37.266 orang di Gaza, sebagian besar juga warga sipil, menurut data kementerian kesehatan di wilayah terkepung tersebut.
Baca juga: PBB 'Blacklist' Militer Israel atas Pelanggaran Berat terhadap Anak