Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono menyerahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik di Bali. (Foto: Dok. Kementerian ATR/BPN)
Patrick Pinaria • 22 May 2024 12:29
Denpasar: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik kepada Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, dan Masyarakat Bali. Sertifikat diserahkan kepada 27 perwakilan penerima di Wisma Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa, 21 Mei 2024.
Sertifikat Tanah Elektronik yang diserahkan antara lain satu sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) yang diperuntukkan bagi Kementerian Perhubungan, dua sertifikat tanah wakaf, serta 353 sertifikat yang terdiri dari sertifikat Hak Pakai bagi Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Bali, sertifikat Hak Milik perorangan, dan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) milik swasta maupun BUMN.
Dalam sambutannya, Menteri AHY mengatakan, program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 2017, berhasil meningkatkan jumlah bidang tanah terdaftar dan tersertifikasi secara signifikan. Tak tanggung-tanggung, akselerasi dalam tujuh tahun terakhir ini ia katakan mencapai 250 persen.
"Tahun 2017, 46 juta bidang tanah tersertifikasi. Tahun 2024, per April tahun ini alhamdulillah jumlahnya sekarang sudah mencapai 112 juta bidang tanah. Ini sebuah pencapaian, di balik ini ada kerja keras kita semua," kata Menteri ATR/Kepala BPN.
Ia mengungkapkan, sejak adanya PTSL telah terjadi pertambahan nilai ekonomi lebih dari Rp6.300 triliun yang didapatkan dari PPh, BPHTB, PNBP, dan juga Hak Tanggungan. Di Bali sendiri, penambahan nilai ekonomi yang dihasilkan melalui pendaftaran tanah berjumlah Rp28,1 triliun. "Ini sesuatu yang sangat berarti bagi pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi kita secara nasional," ujarnya.
Baca: Lahan Relokasi Korban Erupsi Gunung Ruang Dipastikan Sudah Clean and Clear |