Strategi Tiongkok Dorong Pemulihan Ekonomi 2024

Ekonomi China. Foto: Unsplash.

Strategi Tiongkok Dorong Pemulihan Ekonomi 2024

Arif Wicaksono • 13 December 2023 15:33

Beijing: Tiongkok akan meningkatkan penyesuaian kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi pada 2024. Tiongkok akan fokus pada peningkatan permintaan efektif tahun depan, dan melakukan upaya bersama untuk memperluas permintaan domestik.

Media pemerintah, mengutip Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan yang diadakan pada 11 hingga 12 Desember, dengan para pemimpin utama menetapkan target ekonomi untuk 2024 menjelaskan Tiongkok akan memperkuat penyesuaian kebijakan makro.

"Untuk lebih mendorong pemulihan ekonomi, kita perlu mengatasi beberapa kesulitan dan tantangan. Masalah utamanya adalah permintaan efektif yang tidak mencukupi, kelebihan kapasitas di beberapa industri, lemahnya ekspektasi publik, dan banyak risiko tersembunyi," jelas media tersebut, dilansir Channel News Asia, Rabu, 13 Desember 2023.

Tiongkok akan tetap menerapkan kebijakan fiskal yang proaktif dan kebijakan moneter yang bijaksana pada tahun depan. Politbiro, badan pengambil keputusan utama Partai Komunis yang berkuasa, mengatakan kebijakan fiskal akan diperkuat secara moderat dan akan fleksibel, moderat, tepat, dan efektif untuk membantu memacu pemulihan ekonomi.

Pihak berwenang akan mengkonsolidasikan dan meningkatkan pemulihan ekonomi dengan tujuan mencapai pertumbuhan ekonomi yang wajar tahun depan dengan penekanan pada ekspansi berkualitas lebih tinggi.

Sebelum pertemuan tersebut, para penasihat pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa mereka akan merekomendasikan target pertumbuhan ekonomi pada 2024 berkisar antara 4,5 persen hingga 5,5 persen, dengan mayoritas mendukung target sekitar lima persen.

Para pemimpin puncak biasanya mendukung target pertumbuhan pada pertemuan Desember, yang kemudian diumumkan secara terbuka pada pembukaan pertemuan tahunan parlemen, yang biasanya diadakan pada Maret. Pertumbuhan Tiongkok diperkirakan akan mencapai target pemerintah sekitar lima persen tahun ini.

Beban utang

Pekan lalu, lembaga pemeringkat Moody's memberikan peringatan penurunan peringkat pada peringkat kredit Tiongkok, dengan mengatakan biaya untuk menyelamatkan pemerintah daerah dan perusahaan negara yang terlilit utang serta mengendalikan krisis properti akan membebani prospek pertumbuhan.

Tiongkok berencana menerapkan pemotongan pajak dan biaya struktural, serta berupaya melakukan babak baru reformasi fiskal dan pajak.

Tiongkok akan mempercepat pembentukan model baru pengembangan properti, mempercepat pembangunan perumahan yang terjangkau, dan mengkoordinasikan penyelesaian risiko utang daerah dan pembangunan yang stabil.

Investor mencermati petunjuk mengenai kebijakan dan agenda reformasi tahun depan karena Beijing sedang berjuang untuk memacu pemulihan ekonomi pasca pandemi di tengah krisis perumahan yang semakin parah dan meningkatnya utang pemerintah daerah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)