Bank Dunia Publikasikan Banyak Data untuk Tarik Investor ke Negara Berkembang

Kantor bank dunia. Foto: Unsplash.

Bank Dunia Publikasikan Banyak Data untuk Tarik Investor ke Negara Berkembang

Arif Wicaksono • 24 March 2024 16:44

New York: Presiden Bank Dunia Ajay Banga menuturkan Bank Dunia akan mempublikasikan lebih banyak data mengenai gagal bayar utang mulai minggu depan sebagai bagian dari upaya untuk menarik lebih banyak investasi sektor swasta ke negara-negara berkembang,

Banga mengatakan Bank Dunia telah memobilisasi modal swasta sebesar USD41 miliar untuk pasar negara berkembang dan mengumpulkan dana sebesar USD42 miliar lagi dari sektor swasta untuk penerbitan obligasi tahun lalu. Namun, dia mengatakan diperlukan lebih banyak kemajuan untuk mengambil tindakan di sejumlah bidang untuk mengatasi hambatan yang menghambat investasi sektor swasta di negara-negara berkembang.
 

baca juga:

Menkeu Bertemu Petinggi World Bank Bahas Kondisi Global Ter-update


"Pertumbuhan ekonomi telah melambat di negara-negara berkembang, dengan pertumbuhan turun menjadi hampir 4 persen dari 6 persen dalam dua dekade," kata Banga, sambil mencatat bahwa setiap poin persentase yang hilang akan menyeret 100 juta orang ke dalam kemiskinan, sementara tingkat utang meningkat, dikutip dari Channel News Asia, Minggu, 24 Maret 2024.

Banga mencatat negara-negara berkembang juga menghadapi kesenjangan tinggi antara 1,1 miliar generasi muda yang diperkirakan akan memasuki dunia kerja pada dekade berikutnya dan perkiraan penciptaan lapangan kerja hanya sebesar 325 juta lapangan kerja.

Bank Dunia berusaha memitigasi risiko bisnis

Untuk lebih memahami masalah ini, bank tersebut mengadakan kelompok fokus dengan 15 kepala eksekutif perusahaan manajemen aset, bank dan operator yang mengidentifikasi kekhawatiran seperti kepastian peraturan, asuransi risiko politik dan risiko nilai tukar mata uang asing.

Bank Dunia pada bulan lalu telah mengumumkan reformasi yang akan mengkonsolidasikan struktur jaminan pinjaman dan investasinya serta melipatgandakan jaminan tahunannya menjadi USD20 miliar pada tahun 2030.

Mulai minggu depan, kata Banga, bank sentral dan konsorsium lembaga pembangunan juga akan mulai mempublikasikan data pemulihan sektor swasta berdasarkan tingkat pendapatan daerah, sebagai langkah untuk membangkitkan kepercayaan investor.

 Bank Dunia juga akan menerbitkan data gagal bayar sektor swasta yang dikelompokkan berdasarkan peringkat kredit, serta statistik gagal bayar negara dan tingkat pemulihan sejak 1985.  “Semua upaya ini berkontribusi pada satu tujuan: mendatangkan lebih banyak modal sektor swasta ke negara-negara berkembang untuk mendorong dampak dan menciptakan lapangan kerja,” kata Banga.

Da juga sedang mengupayakan upaya jangka panjang untuk membangun platform sekuritisasi yang akan memudahkan dana pensiun dan investor institusi lainnya untuk menyalurkan USD70 triliun ke pasar negara berkembang. Menggabungkan investasi-investasi besar yang terstandarisasi dalam satu paket akan mendorong investasi yang berarti dalam skala besar, mengatasi tambal sulam pinjaman-pinjaman kecil yang dipesan khusus yang masing-masing memiliki dokumen, risiko dan harga sendiri.

 “Perjalanan luar biasaTiongkok dalam lima dekade terakhir merupakan bukti atas apa yang mungkin terjadi. Dulunya merupakan negara peminjam utama Bank Dunia, Tiongkok kini menjadi salah satu donor terbesar bagi bank tersebut," tambah dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)