Paus Fransiskus. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 21 December 2024 17:46
Florida: Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjuk Brian Burch, presiden CatholicVote yang merupakan kritikus vokal Paus Fransiskus, sebagai duta besar AS untuk Vatikan.
Vatikan, yang sering disebut sebagai "Tahta Suci," merupakan markas besar Gereja Katolik Roma dan dipimpin oleh Paus Fransiskus.
"Saya dengan senang hati mengumumkan bahwa Brian Burch akan menjabat sebagai Duta Besar Amerika Serikat berikutnya untuk Tahta Suci," tulis Trump di Truth Social pada Jumat kemarin.
Dengan menyatakan bahwa Burch adalah seorang Katolik yang "taat," Trump menambahkan bahwa sosok pilihannya telah meraih "banyak" penghargaan dan memiliki kepemimpinan "luar biasa," serta berkontribusi pada pertumbuhan salah satu organisasi advokasi Katolik terbesar di AS.
Melansir dari TRT World, Sabtu, 21 Desember 2024, Trump juga memuji Burch atas pengaruhnya terhadap dukungan pemilih Katolik dalam pemilu November lalu, seraya menambahkan, "Dia mewakili saya dengan baik selama Pemilihan terakhir, dengan meraih lebih banyak suara Katolik daripada kandidat Presiden manapun dalam Sejarah!"
"Brian mencintai Gerejanya dan Amerika Serikat - Dia akan membuat kita semua bangga," catat Trump, mengucapkan selamat kepada Burch dan keluarganya.
Sementara itu, Burch mengatakan di media sosial X bahwa Gereja Katolik adalah institusi keagamaan "terbesar" dan "paling penting" di dunia, dan menambahkan bahwa hubungan Vatikan dengan AS merupakan hal yang “sangat penting.”
Dia juga menyatakan komitmennya untuk bekerja sama dengan para pemimpin di Vatikan dan administrasi baru untuk menjaga martabat semua orang serta memajukan kebaikan bersama.
Burch telah lama mengungkapkan kritik terhadap kepausan Fransiskus dan, dalam beberapa kesempatan, mengkritik pemerintahannya. Setelah keputusan Paus Fransiskus pada 2023 yang memperbolehkan imam memberkati pasangan dalam hubungan sesama jenis, Burch mengkritik langkah tersebut, menuduh Paus menyebabkan "kebingungan" dalam Gereja Katolik.
Dia juga memprediksi bahwa Paus yang kini berusia 88 tahun itu tidak akan lama bertahan di jabatan dan menekankan bahwa Paus berikutnya harus "memperjelas" ketidakpastian era Fransiskus.
Baca juga: Kali Pertama, Fransiskus Sebut ‘Genosida’ atas Serangan Israel di Gaza