Pengadaan Alutsista Era Prabowo Jadi Sorotan

Newsmaker Medcom.id

Pengadaan Alutsista Era Prabowo Jadi Sorotan

Siti Yona Hukmana • 16 March 2024 21:53

Jakarta: Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf menyebut sejumlah tata kelola sektor pertahanan era Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kacau dan ruwet. Salah satunya, soal anggaran pembelian alutsista mencapai Rp1.700 triliun namun penuh masalah.

"Yang kita tahu realisasi pengadaaan alustista justru menimbulkan banyak persoalan, misalkan skandal pembelian Mirage gitu ya yang diduga kemudian katanya dibatalkan tapi menurut saya ditunda proses itu," kata Al Araf dalam program Newsmaker Medcom, Sabtu, 16 Maret 2024.

Dia menyebut harga beli Jet Tempur Mirage 2000-5 dari Qatar itu melejit berkali lipat. Padahal, pengadaan itu dahulu pernah ditolak bahkan hibah. Terlebih, ada dugaan skandal dalam pembelian Mirage itu.

"Nah, ini menjadi masalah kalau kemudian ada ralat bahwa ini dibatalkan atau ditunda. Menurut saya ini sesuatu yang remang-remang dan tidak cukup jelas karena tidak mudah untuk membatalkan atau menunda suatu proses pengadaaan persenjataan yang sudah ditanda tangani kontrak," ungkapnya.

Pengadaan pesawat Mirage ini menjadi poin kedua atas proses pengadaan senjata yang tidak beres. Kemudian, yang ketiga adalah alokasi sektor pertahanan tidak yang ada prioritasnya.
 

Baca juga: Potret Prabowo Temani Jokowi Kunker di Jatim

Ia menyebut muncul program-program yang tidak penting dan justru bermasalah. Seperti food estate singkong di Kalimantan Tengah yang gagal. Program yang tujuannya untuk ketahanan pangan, disebut malah merusak lingkungan.

"Food estate gagal dan kemudian menjadi persoalan lingkungan dan menjadi dampak yang serius dan anggaran yang digunakan juga sangat banyak dan terjadi penebangan hutan yang tidak tahu kemana pohon yang ditebang itu," tutur peneliti Imparsial itu.

Keempat, Al Araf mencatat banyak program-program Prabowo yang justru menjadi beban bagi sektor pertahanan. Seperti pembangunan komponen cadangan pertahanan negara. Menurut dia, program ini bermasalah karena menghabiskan anggaran cukup besar dalam satu tahun.

"Jadi selama masa Pak Prabowo ada kerumitan dan keruwetan tata kelola sektor pertahanan yang kompleks," ungkapnya.

Al Araf mengatakan yang tak kalah ruwet adalah dugaan keterlibatan pihak ketiga dalam pengadaan alutsista. Seperti dugaan keterlibatan PT TMI.

Sama halnya, kata dia, dengan perencanaan pembelian Pesawat Mirage yang diduga ada pihak-pihak broker swasta yang sangat terlihat dalam proses pengadaan jet tempur tersebut. Ini lah, kata dia, skandal yang menjadi rumit pada era Prabowo dan semua ujung-ujungnya uang.

"Ini menjadi soal, kita tahu bahwa dalam ruang-ruang pengadaan alutsista ada ruang sisi gelap dalam sektor itu," cetusnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)