Peningkatan Kualitas Instruktur Dinilai Penting Jawab Tuntutan Industri

Direktur Kursus dan Pelatihan, Kemendikbudristek, Nahdiana. Foto: Istimewa.

Peningkatan Kualitas Instruktur Dinilai Penting Jawab Tuntutan Industri

Anggi Tondi Martaon • 8 October 2024 20:52

Jakarta: Peningkatan kualitas instruktur dalam kepelatihan pendidikan vokasi dinilai penting dilakukan pemerintah. Sehingga, Indonesia bisa menjawab tuntutan industri.

Hal itu disampaikan Direktur Kursus dan Pelatihan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nahdiana, dalam pembukaan Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teaching. Kegiatan yang digelar dari 7 Oktober 2024 hingga 22 November 2024 tersebut  yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kuliner Indonesia agar memiliki daya saing global dan dapat memajukan industri nasional.

"Dengan peningkatan kompetensi instruktur yang berkualitas dan berkompetensi tinggi, maka peserta didik nantinya juga akan relevan dengan tuntutan usaha dan industri," kata Nahdiana melalui keterangan tertulis, Selasa, 8 Oktober 2024.

Dia menekankan kapasitas seorang instruktur merupakan bagian strategis dalam memajukan keberhasilan sektor pembelajaran informal. Maka, Kemendikbudristek menggandeng Pemerintah Prancis dalam menyelenggarakan pelatihan ini, di mana kuliner negara tersebut kini menjadi salah satu favorit di dunia industri tata boga.

"Kami menyambut baik kerja sama ini. Ini merupakan kesempatan yang besar bagi kita untuk bisa melatih para instruktur untuk dapat menyebarluaskan ilmunya kepada peserta didiknya," ujarnya.
 

Baca juga: 

Kemendikbudristek: Meningkatkan Literasi Masyarakat Jalan untuk Membangkitkan Kesejahteraan


Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Saryadi, menekankan dalam pelatihan ini bukan hanya peserta Indonesia saja yang mendapatkan ilmu dan pengetahuan soal kuliner Prancis. Para peserta bisa mendapat pengalaman dari tenaga ajar yang didatangkan langsung dari Prancis.

"Ketika para tenaga ajar mempelajari kuliner Indonesia, mereka juga memiliki kesempatan untuk membagikan pengetahuannya tentang kuliner Indonesia di sana (Prancis). Ada pertukaran budaya di sini, oleh karena itu kegiatan ini bisa menjadi podium untuk membuat sesuatu yang baru di bidang kuliner dunia," kata Saryadi.

Saryadi menegaskan kegiatan ini juga merupakan simbol komitmen antarnegara dalam meningkatkan pendidikan vokasi. Komitmen tersebut dinilai sebagai salah satu langkah memperkuat dan mengembangkan ekonomi negara.

Saryadi menyampaikan Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teaching merupakan pengejawantahan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Beleid tersebut mengatur revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan akses, mutu, dan relevansi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)