Pengaruh Tiongkok Meningkat, Filipina dan Jepang Sepakati Pakta Pertahanan

Pertemuan antara delegasi Filipina dan Jepang berlangsung di Manila, 8 Juli 2024. (EPA-EFE)

Pengaruh Tiongkok Meningkat, Filipina dan Jepang Sepakati Pakta Pertahanan

Medcom • 8 July 2024 13:43

Manila: Filipina dan Jepang telah menandatangani perjanjian pertahanan penting yang memungkinkan kedua negara menempatkan pasukan di wilayah masing-masing. Ini merupakan bagian dari upaya mereka memperkuat hubungan pertahanan sebagai tanggapan terhadap sikap agresif Tiongkok yang semakin meningkat.

Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 8 Juli 2024, perjanjian Reciprocal Access Agreement (RAA) ditandatangani di Manila, di mana Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara, dan Menteri Luar Negeri, Yoko Kamikawa, mengadakan pembicaraan dengan mitra Filipina mereka, Gilberto Teodoro dan Enrique Manalo.

Perjanjian yang mulai dinegosiasikan sejak November ini menyediakan kerangka atau dasar hukum bagi Jepang dan Filipina untuk mengirim personel pertahanan ke wilayah masing-masing untuk tujuan pelatihan dan operasi lainnya.

Teodoro dan Kamikawa menandatangani perjanjian tersebut di istana kepresidenan, menurut pernyataan sekretaris komunikasi kepresidenan, Cheloy Garafil, kepada AFP.

Filipina dan Jepang adalah sekutu lama Amerika Serikat (AS), yang telah memperkuat aliansinya dengan berbagai negara seperti Filipina hingga Jepang untuk menghadapi kekuatan militer dan pengaruh Tiongkok yang semakin besar di kawasan. Sebelumnya, Tiongkok menuduh AS berusaha membentuk NATO versi Asia-Pasifik.

Penandatanganan RAA terjadi di tengah meningkatnya ketegangan Tiongkok dan Taiwan serta isu Laut Cina Selatan, yang memicu kekhawatiran potensi konflik yang bisa melibatkan AS. Ada peningkatan konfrontasi di Laut China Selatan antara kapal-kapal Tiongkok dan Filipina, di saat Beijing meningkatkan upaya mendorong klaimnya atas hampir seluruh jalur perairan strategis tersebut.

Insiden paling serius terjadi pada 17 Juni, ketika personel penjaga pantai Tiongkok yang membawa pisau, tongkat, dan kapak mengepung dan menaiki tiga kapal angkatan laut Filipina yang sedang dalam misi pasokan ulang ke Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly. Seorang pelaut Filipina kehilangan jempolnya dalam insiden tersebut.

Tokyo dan Beijing juga berselisih atas pulau-pulau yang disengketakan Jepang di Laut China Timur.

Jepang menginvasi dan menduduki Filipina selama Perang Dunia II. Tetapi sejak saat itu, kedua negara semakin dekat karena perdagangan dan investasi, dan baru-baru ini bersama-sama melawan langkah agresif Tiongkok. Jepang adalah pemasok utama peralatan keamanan ke Filipina, termasuk kapal patroli untuk penjaga pantai dan sistem pengawasan radar pesisir.

Duta Besar Tokyo untuk Manila, Kazuya Endo, dalam pidatonya pada Kamis lalu menyebutkan adanya "perkembangan signifikan" dalam pasokan peralatan pertahanan Jepang ke Filipina. (Shofiy Nabilah)

Baca juga:  ‘Garis Merah’ dalam Konflik Tiongkok-Filipina di Laut China Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)