Menteri ESDM Cek Langsung Proyek RDMP Balikpapan Berjalan Optimal

Kilang RDMP Balikpapan. Foto: Dokumen Pertamina

Menteri ESDM Cek Langsung Proyek RDMP Balikpapan Berjalan Optimal

Annisa ayu artanti • 12 August 2024 14:11

Balikpapan: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan berjalan optimal.

Dalam kunjungannya, Arifin menekankan pentingnya mengantisipasi setiap kesulitan yang mungkin dihadapi ke depan.

"Kita mengevaluasi, meng-highlight hal-hal krusial apa yang harus kita hadapi ke depan. Kesulitannya apa, kemampuan kita apa, bagaimana kita bisa mengatasinya, sehingga target bisa diselesaikan sebaik-baiknya," ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Agustus 2024.
 
Arifin juga melakukan pengecekan berbagai pencapaian penting yang telah diraih oleh proyek RDMP Balikpapan.
 
Pencapaian tersebut di antaranya adalah pelaksanaan penyalaan perdana atau Initial Firing untuk Gas Turbine Generator A dan C, commissioning Utility Cooling Water System, dan penyelesaian instalasi SPM Lawe-Lawe.

"Langkah-langkah ini merupakan bagian penting dalam menuju operasional penuh kilang pada 2025," jelas dia.
 
Baca juga: 

Pertamina Targetkan Integrasi Unit Kilang di RDMP Balikpapan Rampung Mei 2024

 
Untuk mendukung operasional Kilang Balikpapan, terdapat dua proyek penting lainnya yaitu pembangunan jalur pipa gas sepanjang 78 km dari Senipah ke Balikpapan dan peningkatan kapasitas terminal minyak di Lawe-Lawe.

Penyelesaian pembangunan jalur pipa gas dari Senipah ke Balikpapan, menurut Arifin memiliki fungsi yang strategis.

"Jalur pipa ini akan mendukung suplai energi yang stabil untuk operasional kilang. Apalagi kapasitas gas yang dapat disalurkan melalui pipa ini mencapai maksimal 125 MMSCFD," ucap dia.

Sementara terminal Lawe-Lawe akan menjadi komponen vital dalam rantai pasokan minyak mentah, memastikan kelancaran pengiriman bahan baku ke Kilang Balikpapan.
 
Proyek ini mencakup pembangunan dua tangki penyimpanan minyak mentah berkapasitas masing-masing satu juta barel, fasilitas penerimaan minyak mentah dari kapal tanker melalui Single Point Mooring (SPM) 320.000 DWT, serta pembangunan fasilitas pipa darat dan lepas pantai dari SPM ke Terminal Lawe-Lawe.

"Tambahan kemampuan produksi dari Kilang Balikpapan tentunya diharapkan semakin memperkuat ketahanan energi di Indonesia," ungkap Arifin.

Tujuan proyek RDMP Balikpapan

Sementara itu, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman menjelaskan tujuan dilakukannya proyek RDMP Balikpapan yaitu meningkatkan kapasitas pengolahan menjadi 360 ribu barel per hari, tujuan lain yang hendak dicapai adalah peningkatan kualitas produk dan kompleksitas kilang.

"Kilang Balikpapan sebelumnya memiliki kapasitas pengolahan 260 ribu barel per hari. Melalui proyek RDMP Balikpapan, kapasitas pengolahannya meningkat 100 ribu barel per hari. Unit CDU IV yang telah dilakukan revamp saat ini telah beroperasi normal dan telah memproduksi BBM," jelas Taufik.
 
Menurut Taufik, teknologi yang dikembangkan di Kilang Balikpapan kini mampu memproduksi BBM dengan kualitas setara Euro 5 dari yang sebelumnya hanya setara Euro 2.
 
Terkait dengan kompleksitas kilang, Taufik menyampaikan indikator yang dipakai di industri pengolahan migas dikenal dengan nama Nelson Complexity Index (NCI).

"Setelah proyek RDMP selesai seluruhnya di 2025, NCI Kilang Balikpapan akan meningkat jadi delapan. Artinya, kilang Balikpapan akan memiliki kemampuan memproduksi berbagai varian produk," kata Taufik.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)