Foto: Istimewa
6 May 2023 19:47
Persiapan substansi dan logistik terus disempurnakan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia – the Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Indonesia – Malaysia – Thailand Growth Triangle (IMT-GT) ke-15 yang akan digelar pada 11 Mei 2023 di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) demi mensukseskan pertemuan antar Kepala Negara sub-kawasan ASEAN tersebut. Pertemuan ini dilakukan selama tiga hari sejak 5-7 Mei 2023.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengatakan pertemuan yang digelar, Sabtu (06/5/2023) ini bertujuan untuk melakukan pengecekan akhir dan kesiapan substansi.
"Sekarang kita akan cek semua substansi dan terkait dengan logistik kita akan lakukan final check. Kemarin sudah dibahas persiapan substansinya, hari ini yang jelas pejabat senior akan melihat kembali kelanjutan karena di ASEAN ada 2 KTT dan selanjutnya akan dibawa ke KTT," kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio, Sabtu (6/5/2023).
Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan pertemuan tertinggi pemimpin negara BIMP-EAGA dan IMT-GT telah melakukan berbagai persiapan logistik, akomodasi dan transportasi, serta kebutuhan teknis lainnya untuk persiapan kedatangan dan kebutuhan delegasi negara- negara ASEAN.
"Selaku Tuan Rumah, kami akan berusaha sekuat tenaga memberikan pelayanan yang terbaik, agar para tamu negara memperoleh kesan terbaik saat berada Labuan Bajo nanti," ucap Deputi Edi.
Dalam hal ini, delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi, didampingi oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional Netty Muharni selaku Ketua Sekretariat Nasional Kerja Sama Ekonomi Sub-Regional di Indonesia.
Pada pertemuan yang membahas substansi dokumen yang akan dilaporkan kepada para Kepala Negara pada Pertemuan IMT-GT Summit ke-15 yaitu IMT-GT Minister’s Report to Leaders dan Joint Leaders’ Statement, Deputi Edi menekankan pentingnya memastikan bahwa para Pemimpin Negara akan menerima laporan yang concise serta merefleksikan kinerja BIMP-EAGA dan IMT-GT dalam meningkatkan pembangunan ekonomi di sub-kawasan.
Pertemuan ini turut membahas perjalanan dan pencapaian dalam jangka waktu tiga dekade tersebut ke dalam berbagai dokumen substansi karena 2023 bertepatan dengan 30 tahun kerja sama ekonomi subregional IMT-GT, sehingga. Selain itu, akan dibahas juga mengenai persiapan pelaksanaan launching Visit IMT-GT Year 2023, yakni program pemulihan pariwisata di subregional IMT-GT pasca pandemi.
“Laporan Kinerja IMT-GT perlu menggambarkan esensi dari perjalanan 30 tahun IMT-GT dalam membentuk kerangka arsitektur subregional dan regional, serta kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat subregional," ujar Deputi Edi.
Sementara itu, preparatory meeting untuk KTT BIMP-EAGA ke-15 dipimpin oleh Malaysia. Pertemuan tersebut mendiskusikan beberapa konsep dokumen yang akan dilaporkan kepada Kepala Negara yaitu BIMP-EAGA Minister’s Report to Leaders.
Laporan tersebut nantinya akan memuat capaian kerja sama dalam lima pilar prioritas, yaitu connectivity, tourism, food basket, environment, dan socio-cultural education pillar. Kepala Negara BIMP-EAGA nantinya akan mengesahkan Joint Leaders’ Statement atau Pernyataan Bersama yang berisikan arahan Kepala Negara untuk mencapai BIMP-EAGA Vision 2025.
”BIMP-EAGA sebagai building block ASEAN berperan penting dalam mencapai agenda integrasi regional. Mekanisme kerjasama dengan pendekatan proyek dapat dijadikan studi kasus inisiatif-inisiatif ASEAN,” tutup Deputi Edi.