Pasukan Taliban berpatroli di kota Kandahar, Afghanistan, 15 Agustus 2023. (AP Photo/Abdul Khaliq/File)
Willy Haryono • 17 September 2023 20:22
Kabul: Pemerintah Afghanistan di bawah kendali kelompok Taliban telah menahan 18 anggota staf sebuah organisasi non-pemerintah (LSM), termasuk seorang wanita Amerika Serikat (AS), dengan tuduhan terlibat dalam pekerjaan misionaris Kristen di negara tersebut.
"Sejumlah dokumen dan audio telah diperoleh, menunjukkan bahwa mereka mengajak orang untuk bergabung ke agama Kristen," kata salah satu juru bicara Taliban Abdul Wahid Hamas Ghori, merujuk pada staf LSM yang terdaftar di Swiss.
Ia mengatakan pasukan keamanan dan intelijen telah mengamati kelompok tersebut selama beberapa waktu.
Misi Bantuan Internasional (IAM) mengonfirmasi bahwa stafnya dijemput pada dua kesempatan terpisah bulan ini dari kantor di provinsi Ghor, Afghanistan tengah, dan dibawa ke ibu kota Kabul.
Pernyataan sebelumnya menyatakan bahwa 18 orang, termasuk seorang "warga asing," ditahan dan IAM tidak memiliki informasi mengenai sifat tuduhan tersebut.
"Jika ada tuntutan yang diajukan terhadap organisasi kami atau anggota staf mana pun, kami akan meninjau secara independen setiap bukti yang diajukan," kata IAM, melansir dari Mehr News Agency, Minggu, 17 September 2023.
LSM tersebut mengatakan bahwa organisasi tersebut tidak memberikan bantuan berdasarkan keyakinan politik atau agama. “Kami menghargai dan menghormati adat istiadat dan budaya setempat,” katanya.