PM Kanada Justin Trudeau meminta maaf beri penghormatan ke veteran Nazi. (AP)
Marcheilla Ariesta • 28 September 2023 08:04
Ottawa: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan 'permintaan maaf tanpa syarat' atas nama seluruh Kanada. Hal ini ia lakukan usai seorang veteran berusia 98 tahun yang bertugas di unit SS Nazi diberi penghormatan pada Jumat lalu di parlemen negara tersebut.
"Ini adalah kesalahan yang sangat mempermalukan Parlemen dan Kanada. Kami semua yang berada di parlemen pada Jumat kemarin, sangat menyesal telah berdiri dan bertepuk tangan, meskipun kami melakukannya tanpa mengetahui konteksnya," kata Trudeau dalam jumpa pers di Ottawa, dilansir dari CNN, Kamis, 28 September 2023.
Yaroslav Hunka diundang ke badan legislatif oleh Anthony Rota, ketua House of Commons Kanada, yang mengundurkan diri pada Selasa kemarin karena insiden tersebut.
Trudeau mengatakan dia telah menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang sedang berkunjung ke Kanada pada saat itu, sebagai dampak dari kontroversi tersebut. Baik Zelensky yang merupakan seorang Yahudi, dan Trudeau hadir dalam insiden tersebut.
Ia mengakui kerugian diplomatik yang dialami delegasi Ukraina, termasuk Presiden Zelensky.
"Saya juga ingin menegaskan kembali betapa Kanada sangat menyesal atas situasi yang menimpa Presiden Zelensky dan delegasi Ukraina. Sangat meresahkan untuk berpikir bahwa kesalahan besar ini dipolitisasi oleh Rusia dan para pendukungnya untuk memberikan propaganda palsu tentang perjuangan Ukraina," sambung dia.
Zelensky menyampaikan pidatonya sebelum sesi legislatif gabungan tersebut, dengan Rota menggambarkan Hunka sebagai 'pahlawan Ukraina, pahlawan Kanada'.
Rota menunjuknya di hadapan hadirin, digantikan oleh dua tepuk tangan dari anggota parlemen dan politisi yang hadir untuk menunjukkan dukungan terhadap Ukraina dan Zelensky.
Hunka, yang kini menjadi warga negara Kanada, pernah bertempur di Divisi Grenadier Waffen ke-14, unit SS yang menyatakan kesetiaan kepada Hitler dan melawan Tentara Soviet untuk kemerdekaan Ukraina.
Rota mengatakan bahwa dia "kemudian mengetahui lebih banyak informasi" mengenai masa lalu Hunka dan meminta maaf kepada sesama anggota Parlemen.
Rota mengundurkan diri setelah mendapat tekanan terus-menerus dari kelompok aktivis.
Rota tidak memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Trudeau atau Zelensky bahwa Hunka akan diundang.
Karina Gould, ketua DPR Kanada, mengatakan, jika dia mengetahui hubungan Hunka dengan Nazi, dia "tidak akan pernah berdiri dan bertepuk tangan dalam sejuta tahun."