PM Kosovo Tuduh Serbia Hasut Kekerasan dan 'Menginginkan Perang'

Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti. (Visar Kryeziu/AP)

PM Kosovo Tuduh Serbia Hasut Kekerasan dan 'Menginginkan Perang'

Willy Haryono • 30 September 2023 20:38

Pristina: Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti menuduh Presiden Serbia Aleksandar Vucic merencanakan dan memerintahkan serangan di Kosovo utara "untuk mengacaukan" negara itu dengan tujuan memulai perang.

Sekitar 30 warga Serbia bersenjata lengkap menyerbu desa Banjska pada hari Minggu pekan lalu. Mereka melawan polisi Kosovo dan terlibat baku tembak. Setelah itu, mereka membarikade diri di dalam sebuah biara Ortodoks Serbia.

Seorang polisi Kosovo dan tiga penyerang Serbia tewas dalam bentrokan tersebut. Beberapa jam kemudian, polisi merebut kembali biara dan menemukan sejumlah besar senjata dan amunisi.

Enam anggota kelompok bersenjata yang terluka dirawat di rumah sakit di Serbia selatan, menurut Menteri Dalam Negeri Xhelal Svecla. Sementara satu penyerang lainnya melarikan diri.

Kurti mengatakan kepada kantor berita Al Jazeera bahwa "formasi paramiliter" Serbia di Banjska memiliki peralatan yang diproduksi di Serbia yang tidak dapat ditemukan di pasar terbuka.

Meski informasi masih dikumpulkan oleh jaksa dan polisi Kosovo, "yang kami tahu adalah kami telah menyita amunisi dan senjata senilai lima juta euro dan semuanya diproduksi di pabrik-pabrik di Serbia," kata Kurti, dalam keterangan di situs Al Jazeera, Sabtu, 30 September 2023.

"Granat tangan, senapan mesin, dan semua yang kami sita diproduksi di Serbia dan tidak dapat ditemukan di pasaran. Jelas sekali tentara Serbia memberikan benda-benda ini ke formasi paramiliter," sebut Kurti.

Ia mengatakan tujuan akhir dari serangan hari Minggu pekan kemarin itu adalah agar Serbia merancang sebuah skenario dan meningkatkan ketegangan.

"Mereka ingin polisi kami memasuki biara Banjska, sehingga mereka dapat berbagi foto ke seluruh dunia (yang menunjukkan) peluru di dinding biara. Hal itu tidak terjadi karena polisi kami sangat kuat dan profesional, dan (para penyerang) melarikan diri," tutur Kurti.

"Mereka hanya ingin perang dimulai pada hari Minggu, 24 September lalu," lanjutnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)