Bacaleg Golkar Somasi Airlangga karena Merasa Dipecat Sepihak

Bakal calon legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Max Richard Funmawi Krey. Foto: Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.

Bacaleg Golkar Somasi Airlangga karena Merasa Dipecat Sepihak

Fachri Audhia Hafiez • 28 August 2023 19:10

Jakarta: Bakal calon legislatif (bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Max Richard Funmawi Krey melayangkan somasi kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus. Max tak terima dipecat sepihak dari kader partai dan dihapus dari daftar bacaleg.

"Saya datang ke DPP untuk mau bertanya kenapa saya dicoret, apa salah saya? Sehingga saya berharap DPP Partai Golkar, baik Pak Airlangga Hartarto, atau Pak Sekjen Pak Paulus untuk menyampaikan," kata Max di kawasan Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin, 28 Agustus 2023.

Max mengatakan datang ke Kantor DPP Partai Golkar untuk meminta klarifikasi atas pemecatan dirinya. Namun, dia tak diperbolehkan masuk.

Ia juga menduga pencopotan dirinya karena membela Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Max memberikan klarifikasi atas komentar kader Partai Golkar Hamza Sangaji yang menyatakan bahwa Bahlil bukan kader partai Golkar.

Menurut Max, pihak internal partai memaknai lain ucapannya. Pernyataan Max dianggap sebagai desakan untuk melakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar.

"Itu bukan wacana Munaslub, tapi pembelaan pada Bahlil. Kami memberitahu kepada DPP yang dilakukan bukan menjatuhkan partai, tapi menetralisasi agar tidak ada Munaslub," ujar Max.

Kuasa hukum Max, Arsi Divinubun, membeberkan tahapan pemecatan diawali dengan memberikan peringatan dan klarifikasi terhadap kliennya. Max dinilai melanggar ketentuan AD/ART serta Peraturan Organisasi Partai Golkar.

Ia menyebut kliennya sudah memenuhi semua syarat-syarat dan ketentuan sebagai caleg di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi peserta dalam Pileg 2024. Max juga telah diverifikasi.

"Oleh sebab itu, kami juga mengirimkan surat somasi," jelas Arsi.

Arsi menilai rekan-rekan yang berada dalam Struktur Partai Golkar periode 2019-2024 seharusnya bersikap bijak dan saling menghormati. Meskipun Bahlil saat ini tidak ada dalam struktur partai, jiwa dan dan raganya tetap melekat sebagai kader partai Golkar.

"Sepanjang tidak berpindah ke partai lain," ucap Arsi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)