PM Anwar Umumkan Bantuan Tunai untuk Seluruh Warga Dewasa Malaysia

PM Malaysia Anwar Ibrahim. (EPA-EFE)

PM Anwar Umumkan Bantuan Tunai untuk Seluruh Warga Dewasa Malaysia

Willy Haryono • 23 July 2025 15:36

Kuala Lumpur: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan sejumlah langkah baru pada Rabu, 23 Juli 2025, untuk meredam kegelisahan publik yang meningkat akibat melonjaknya biaya hidup. Salah satu langkah utamanya adalah pemberian bantuan tunai satu kali kepada seluruh warga negara berusia 18 tahun ke atas.

Setiap warga dewasa Malaysia akan menerima 100 ringgit (sekitar Rp370 ribu) yang akan mulai disalurkan pada 31 Agustus. Anwar menyebutkan bahwa total bantuan tunai untuk tahun 2025 akan mencapai 15 miliar ringgit, meningkat dari alokasi awal sebesar 13 miliar ringgit.

Mengutip dari Bangkok Post, pernyataan ini disampaikan Anwar dalam siaran televisi nasional, hanya beberapa hari sebelum aksi unjuk rasa yang dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur pada Sabtu mendatang.

Aksi tersebut digagas oleh partai-partai oposisi sebagai bentuk tekanan kepada Anwar untuk mundur dari jabatannya karena dianggap gagal mengendalikan harga dan merealisasikan reformasi yang dijanjikan.

Pemerintah Anwar telah menerapkan berbagai kebijakan tahun ini untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas negara. Beberapa di antaranya adalah kenaikan upah minimum, tarif listrik yang lebih tinggi bagi pengguna besar, serta perluasan cakupan pajak penjualan dan jasa (SST).

Meski Anwar menekankan bahwa kebijakan tersebut lebih banyak ditujukan kepada korporasi besar dan golongan kaya, sejumlah pihak khawatir bahwa beban biaya tersebut pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen, termasuk kelompok berpendapatan rendah dan menengah.

Pihak kepolisian memperkirakan bahwa aksi unjuk rasa akhir pekan ini akan diikuti oleh sekitar 10.000 hingga 15.000 peserta.

“Saya mengakui keluhan masyarakat dan menerima kenyataan bahwa biaya hidup masih menjadi tantangan besar yang harus kami tangani, meskipun berbagai kebijakan telah diumumkan,” ujar Anwar dalam pidatonya. Ia juga menambahkan bahwa inisiatif tambahan untuk membantu kelompok miskin akan diumumkan pada Kamis.

Anwar turut mengungkapkan bahwa pemerintah akan memaparkan rincian rencana penyesuaian subsidi bahan bakar jenis RON95 yang telah lama ditunggu-tunggu sebelum akhir September.

Penyesuaian subsidi ini disebut akan menurunkan harga eceran bahan bakar — yang saat ini sudah termasuk paling murah di dunia — dari 2,05 ringgit per liter menjadi 1,99 ringgit (sekitar Rp7.100). Namun, warga negara asing tetap harus membeli bahan bakar dengan harga pasar tanpa subsidi.

Sejumlah analis menilai bahwa perubahan pada skema rasionalisasi subsidi bahan bakar — yang sebelumnya dijadwalkan mulai pertengahan 2025 — dapat berdampak terhadap upaya konsolidasi fiskal pemerintah.

Ekonom dari Kenanga Investment Bank, Muhammad Saifuddin Sapuan, menyatakan bahwa bantuan tunai dan kebijakan subsidi ini penting untuk mendorong permintaan domestik, terutama di tengah tekanan eksternal dan ketidakpastian global.

“Namun, kebijakan ini tentu punya konsekuensi, khususnya terkait bagaimana pemerintah akan membiayainya, dan kemungkinan akan memberikan tekanan terhadap target fiskal nasional,” ujar dia.

Sementara itu, Kathleen Chen dari lembaga pemeringkat kredit Fitch Ratings memperingatkan bahwa penundaan atau lambatnya kemajuan dalam reformasi subsidi bisa menggagalkan target pemerintah untuk menurunkan defisit anggaran hingga 3 persen dari PDB pada 2028.

Fitch memperkirakan utang pemerintah umum Malaysia akan tetap tinggi, yakni sekitar 76,5% dari PDB pada 2025, dan baru akan mengalami penurunan secara bertahap dalam jangka menengah.

Baca juga:  Anwar Ibrahim Puji Semangat Pengabdian Mahathir Mohamad dalam Usia ke-100 Tahun

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)