Ilustrasi tanah longsor.
Muhammad Syawaluddin • 24 January 2025 14:57
Makassar: Bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Buntu Pepasan, Kabupaten Toraja Utara. Dua orang meninggal akibat peristiwa tersebut.
Kapolres Toraja Utara, AKBP Zulanda, mengatakan peristiwa bencana tanah longsor itu terjadi pada Kamis, 23 Januari 2025. Dalam longsor tersebut dua korban meninggal merupakan suami istri dan dua lainnya luka-luka.
"Ada dua korban jiwa dan dua orang mengalami luka berat," katanya, di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Jumat, 24,Januari 2025.
Kedua korban bencana longsor tersebut masing-masing Saleppang, 75 kepala keluarga dan Liku, 70, istri. Sementara dua korban luka-luka yakni Agustinus dan Rosmiati.
"Dua korban meninggal dunia sudah dievakuasi keluarganya untuk proses pemakaman, sementara dua korban luka telah dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) Elim Toraja Utara," jelasnya.
Setelah mengevakuasi para korban pihaknya bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toraja Utara dan instansi terkait untuk melakukan pembersihan material longsor.
"Kami mengimbau warga di sekitar pemukiman tanah longsor agar menjauh dari lokasi untuk menghindari longsor susulan," ungkapnya.
Dari data laporan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara, waktu kejadian sekitar pukul 02.00 Wita di Lembang Sarambu, Kecamatan Buntu Pepasan, Toraja Utara. Penyebab longsor dampak curah hujan sangat tinggi mengakibatkan tanah labil.
Tercatat ada lima kepala keluarga terdampak tanah longsor, dengan tingkat kerusakan parah yakni tiga unit Rumah Tongkonan, dua rumah panggung, enam Lumbung beras, satu kandang kerbau mengakibatkan dua ekor kerbau mati, dan satu kandang babi di dalamnya ada dua ekor babi ikut mati.
Upaya yang dilakukan dengan melakukan kajian cepat di lokasi bencana, asessmen, serta membuat laporan kajian cepat. Upaya evakuasi dilakukan dibantu masyarakat setempat. Untuk kerugian materi masih dalam pendataan.