Indonesia Perkuat Ekosistem Halal Demi Jadi Pemain Rantai Pasok Dunia, Bukan Pasar!

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Indonesia Perkuat Ekosistem Halal Demi Jadi Pemain Rantai Pasok Dunia, Bukan Pasar!

Husen Miftahudin • 18 November 2025 11:08

Jakarta: Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengatakan ekosistem halal nasional yang tangguh dapat menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok halal dunia.

"Jika kita mampu memperkuat ekosistem halal nasional, maka Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi menjadi pemain utama dalam rantai pasok halal dunia," kata Haikal, dikutip dari Antara, Selasa, 18 November 2025.

Lebih lanjut, Haikal menegaskan isu halal kini telah bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi. Nilai halal tidak lagi dipahami semata sebagai aspek kepatuhan terhadap regulasi atau norma keagamaan saja, melainkan telah menjadi standar global yang mempengaruhi pola konsumsi dan arah perdagangan dunia.

"Halal bukan lagi sekadar persoalan agama saja. Di banyak negara, halal dipandang sebagai standar kualitas, keamanan, dan kesehatan. Halal adalah economic engine yang mendorong pertumbuhan perdagangan global," ujar dia.

Selain itu, ia menjelaskan industri halal global berkembang pesat dan terus menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Tren ini tidak hanya berpengaruh pada sektor makanan, tetapi juga merambah fesyen, kosmetik, farmasi, logistik, hingga pariwisata.

Permintaan produk halal pun ia sebut terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat, perubahan perilaku konsumen, serta berkembangnya gaya hidup halal (halal lifestyle).
 

Baca juga: Bukan Cuma soal Perlindungan Konsumen, Ekosistem Halal Bisa Kebut Pembangunan Nasional


(Ilustrasi. Foto: dok Metrotvnews.com)
 

Dorong Kadin perluas ekosistem halal


Haikal mendorong dunia usaha termasuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menjadi mitra pemerintah dalam memperluas ekosistem halal, mempercepat sertifikasi UMKM, dan mendorong kualitas produk nasional agar berdaya saing di pasar global. "Di sinilah peran Kadin menjadi sangat strategis," sebut Haikal.

Lebih jauh, ia mengatakan kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, dan lembaga riset, dan sebagainya diperlukan untuk memastikan Indonesia mampu memimpin arus ekonomi halal.

Selain itu, Haikal juga mengingatkan pentingnya transparansi informasi bagi konsumen. Ia menegaskan produk yang telah bersertifikat halal wajib mencantumkan label halal, sedangkan produk non halal wajib mencantumkan keterangan tidak halal.

Ketentuan ini diperlukan agar masyarakat memperoleh kepastian atas status kehalalan produk yang beredar, sekaligus melindungi pelaku usaha yang taat aturan.

"Ekonomi halal hanya dapat tumbuh apabila kepastian, kepercayaan, dan perlindungan konsumen berjalan seiring," ujar dia.

Dengan sinergi dan komitmen bersama, Haikal optimistis Indonesia mampu mewujudkan visi sebagai pusat halal dunia, sekaligus menjadikan halal sebagai salah satu pendorong utama pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)