Amerika Serikat melakukan operasi anti-narkoba di Laut Pasifik. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 17 November 2025 18:06
Pasifik: Militer Amerika Serikat (AS) melakukan serangan mematikan di wilayah Pasifik Timur yang menewaskan tiga orang terduga penyelundup narkoba.
Operasi ini berlangsung di perairan internasional dan menargetkan sebuah kapal yang diduga terhubung dengan organisasi yang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris. Serangan tersebut disetujui langsung oleh Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menurut pernyataan Komando Selatan AS.
Dalam pernyataan resminya di platform X, Komando Selatan AS menyebut intelijen telah memastikan bahwa kapal tersebut terlibat dalam penyelundupan narkoba dan membawa muatan terlarang. Pihak militer menggambarkan ketiga korban sebagai narko teroris laki laki, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari upaya memutus jaringan kriminal transnasional.
Dilansir dari media Yeni ?afak, Senin 17 November 2025, serangan laut ini menandai eskalasi baru dalam kampanye pemberantasan narkoba yang diperketat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Kebijakan dasar kampanye ini dimulai sejak Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan sejumlah kartel sebagai organisasi teroris asing, sehingga memberikan kewenangan lebih luas bagi operasi militer dan intelijen.
Operasi penindakan terhadap kapal kapal yang dicurigai menyelundupkan narkoba dimulai di Laut Karibia pada September, lalu diperluas hingga Pasifik Timur pada akhir Oktober. Data resmi menunjukkan peningkatan intensitas operasi dengan sedikitnya 21 serangan sejak kampanye dimulai.
Total korban jiwa dari seluruh operasi tersebut mencapai 82 orang, termasuk tiga orang dalam insiden terbaru ini. Pemerintah AS menyatakan bahwa penggunaan kekuatan militer akan terus dilakukan dalam apa yang mereka sebut sebagai upaya memberantas “narko terorisme” di kawasan.
(Keysa Qanita)