Cuaca berawan dan berkabut sejak Selasa pagi, 18 Februari 2025 menyelimuti kawasan Gunung Muria. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 18 February 2025 08:42
Semarang: Gelombang di perairan sudah melandai, tetapi cuaca ekstrem masih berpotensi melanda 21 daerah di Jawa Tengah hari ini, Selasa, 18 Februari 2025.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta warga tetap mewaspada munculnya bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Pada pagi cuaca cerah berawan dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam hujan ringan-sedang berpeluang mengguyur seluruh daerah secara merata dengan waktu bervariasi, bahkan di 21 daerah kawasan pegunungan, dataran tinggi dan Jawa Tengah bagian selatan serta beberapa daerah Pantura cuaca dapat berubah menjadi ekstrem.
"Waspadai kembali ancaman bencana hidrometeorologi, cuaca ekstrem masih berpotensi di 21 daerah, meskipun gelombang di perairan utara maupun selatan Jawa Tengah Mukai melandai," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Arif N, Selasa, 18 Februari 2025.
Berdasarkan pengamatan citra satelit cuaca pukul 05.00 WIB, potensi cuaca ekstrem di Jawa Tengah terjadi di Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kajen, Slawi, Magelang, Salatiga, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa.
Sedangkan hujan ringan-sedang, menurut Arif, berpeluang mengguyur daerah Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Purwodadi, Pati, Ungaran, Pemalang, Brebes, Surakarta dan Tegal.
"Sejumlah daerah seperti Blora, Rembang, Kendal, Batang, Semarang dan Pekalongan hanya Ahan diguyur hujan ringan," jelasnya.
Angin bergerak dari arah barat ke utara berkecepatan 3-25 kilometer per jam, ungkap Arif, suhu udara berkisar 19-32 derajat celcius dan kelembaban udara 60-95 persen, ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-0,5 meter dan di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.