Soal Pahlawan Nasional, Muhammadiyah Soroti Peran Soeharto dalam Pembangunan di Indonesia

Presiden kedua RI Soeharto. Foto: MI/Susanto.

Soal Pahlawan Nasional, Muhammadiyah Soroti Peran Soeharto dalam Pembangunan di Indonesia

Whisnu Mardiansyah • 6 November 2025 19:07

Jakarta: Muhammadiyah menyatakan dukungan terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto. Soeharto dinilai memiliki jasa besar bagi perjalanan bangsa.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad kontribusi dan jasa Soeharto bisa ditelusuri jauh sebelum ia menjadi presiden. Sejak masa revolusi kemerdekaan Soeharto telah berjuang bergerilya terutama berperan penting dalam peristiwa heroik Serangan Umum 1 Maret 1949.

"Kami mendukung bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia," kata Dadang dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 November 2025.

Dadang menyoroti peran Soeharto dalam pembangunan di Indonesia. "Selama beliau jadi presiden berhasil melaksanakan berbagai program pembangunan secara terstruktur, seperti Program Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)," tambahnya.
 

Muhammadiyah mencatat sejumlah prestasi Soeharto, termasuk keberhasilan swasembada beras pada 1980-an dan program Keluarga Berencana (KB) yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk.

"Membuat adanya stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan yang terjaga," katanya.

Dadang menekankan pentingnya melihat jasa seseorang secara objektif. "Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang jangan dilihat dari perbedaan politik atau kepentingan apapun kecuali kepentingan bangsa dan negara, terlepas dari kekurangan dan kesalahan seseorang," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon, menyatakan Soeharto memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional.

"Untuk nama-nama itu memang semuanya seperti saya bilang memenuhi syarat, termasuk nama Presiden Soeharto, yang sudah tiga kali bahkan diusulkan," ujar Fadli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 November 2025.

Menanggapi penolakan dari KontraS, Fadli menyebut hal tersebut sebagai masukan. Namun, dia menegaskan Soeharto memiliki jasa besar bagi bangsa.

"Tapi kita kan melihat jasa-jasanya yang luar biasa. Karena tadi semua 49 nama ini adalah orang-orang yang sudah dipertimbangkan dengan matang melalui kajian. Mereka berjasa luar biasa," jelas Fadli.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)