Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Muchlis Hanafi, mengatakan imbauan ini diberikan guna memudahkan jemaah saat kembali ke penginapan, dan memudahkan identifikasi jika jemaah terpisah dari rombongan, terutama bagi yang baru pertama kali melaksanakan ibadah haji.
Muchlis mengatakan, tahun ini pemerintah menyiapkan 300 hotel untuk pemondokan jemaah haji selama di Arab Saudi. Untuk di Makkah, seluruh hotel berada dalam radius maksimum 4,5 kilometer dari Masjidil Haram.
“Sebanyak 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah. Jumlah ini cukup untuk melayani 203.320 jemaah haji reguler,” kata Muchlis, yang dikutip Senin, 5 Mei 2025.
Untuk membantu mobilitas jemaah menuju dan dari Masjidil Haram, pemerintah menyediakan layanan bus shalawat. Sedangkan di Madinah, semua hotel terletak di Markaziyah, area paling dekat dengan Masjid Nabawi.
Selain itu, Kemenag juga mendorong jemaah untuk memanfaatkan waktu mereka sebaik mungkin selama berada di Madinah dengan memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi. Masjid ini merupakan salah satu tempat suci yang sangat dianjurkan untuk dikunjungi, dan memiliki keutamaan besar bagi umat Islam.
Karena lokasi hotel di Madinah cukup dekat dari Masjid Nabawi, jemaah diimbau untuk tidak terburu-buru kembali ke hotel usai menunaikan salat. Manfaatkan waktu di masjid Nabawi untuk memperbanyak zikir. Hal ini juga bertujuan agar tidak terjadi kepadatan antrian lift hotel.
"Perlu diketahui jemaah, bahwa kondisi hotel di Madinah, umumnya memiliki lobi yang tidak terlalu besar dan lift terbatas. Karenanya, untuk menghindari kepadatan saat usai salat lima waktu, tidak perlu terburu-buru kembali ke hotel. Manfaatkan waktu untuk berzikir di Masjid Nabawi,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Muchlis juga mengingatkan jemaah untuk menjaga kondisi fisik, tetap terhidrasi, serta tidak memaksakan diri saat beraktivitas, mengingat cuaca panas di Madinah akan mencapai 34 derajat celsius.