Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: KCNA
Fajar Nugraha • 27 February 2025 18:19
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un, menegaskan bahwa angkatan bersenjata negaranya harus meningkatkan intensitas pelatihan militer serta mempersiapkan diri untuk menghadapi perang modern.
Pernyataan ini disampaikan Kim saat melakukan inspeksi di Akademi Militer Kang Kon pada Selasa 25 Februari 2025, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah, Korean Central News Agency (KCNA).
Dalam kesempatan tersebut, Kim Jong-Un menyoroti sejumlah tugas penting dalam sistem pendidikan militer Korea Utara, terutama terkait peningkatan pelatihan yang lebih berorientasi pada pengalaman praktis di medan perang.
Ia menekankan bahwa setiap siswa harus dibentuk menjadi personel militer yang memiliki kompetensi sebagai perwira lapangan yang dapat memastikan kemenangan mutlak dalam pertempuran.
"Mempersiapkan setiap siswa menjadi personel militer yang andal, yang mampu memenangkan pertempuran dengan mempelajari pengalaman nyata perang modern dalam gaya Korea, menguasai persenjataan dan peralatan tempur yang berkembang pesat, serta memiliki kemampuan komando yang sesuai dengan tuntutan peperangan modern," ujar Kim, seperti dilansir dari Anadolu Agency, Kamis, 27 Februari 2025.
Selain aspek teknis dan strategis, Kim juga menegaskan bahwa pendidikan militer harus mampu membentuk "kesadaran revolusioner yang teguh" di kalangan prajurit sebelum mereka memasuki tahap pendidikan militer yang sesungguhnya.
Lebih lanjut Kim Jong-Un juga mengkritik pengelolaan dan operasional fasilitas pendidikan militer yang dinilainya belum sepenuhnya memenuhi kebijakan Partai Buruh Korea (WPK) dalam membangun angkatan bersenjata yang modern dan maju.
Menurutnya, komite partai dalam Angkatan Bersenjata Rakyat serta departemen yang bertanggung jawab atas kebijakan pendidikan militer belum sepenuhnya menjalankan tugas dan perannya dengan baik.
"Situasi internasional saat ini menuntut tentara Korea Utara untuk mampu menghadapi perang secara sempurna," tegas Kim.
Sehari sebelumnya, Korea Utara kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat kekuatan nuklir sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional.
Pyongyang juga mengecam pernyataan terkait "denuklirisasi total" yang dianggap sebagai upaya mengancam kedaulatan negaranya. Dalam pernyataan resmi, pemerintah Korea Utara menegaskan bahwa program nuklir mereka bertujuan untuk mempertahankan perdamaian dan melindungi kedaulatan nasional dari ancaman eksternal.
(Muhammad Reyhansyah)