Cerita Pengemas Makan Bergizi Gratis, Bekerja dari Malam hingga Pagi

Petugas menyiapkan makan bergizi gratis/Medcom.id/Siti

Cerita Pengemas Makan Bergizi Gratis, Bekerja dari Malam hingga Pagi

Siti Yona Hukmana • 6 January 2025 20:42

Jakarta: Pemerintah telah mendistribusikan makan bergizi gratis (MBG) perdana, serentak se-Indonesia hari ini, 6 Januari 2025. Penerima makanan bergizi gratis ini dikhususkan bagi siswa PAUD, SD, SMP, dan SMA.

Metrotvnews.com berkesempatan menengok langsung proses produksi makan bergizi gratis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Kampung Kebayunan, Tapos, Depok, Jawa Barat. Lokasi yang menjadi dapur terbesar di Depok ini memproduksi 16 ribu porsi makan bergizi gratis.

Belasan ribu porsi makanan itu didistribusikan ke 39 sekolah dalam radius 3,5 km dari lokasi dapur. Di balik belasan ribu porsi makanan itu, terdapat tenaga kerja yang merupakan warga lokal direkrut untuk menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto ini. Mereka berjibaku dari malam hingga pagi hari.
 

Baca: Kala Siswa Bergembira Dapat Makan Bergizi Gratis

Total ada lima dapur beroperasi di SPPG Kebayunan, dengan jumlah juru masak per dapur 15 orang. Kemudian, jumlah pengemas per dapur 21 orang.

Salah satu pengemas, Nur Asiyah, 32 mengaku mulai datang ke SPPG Kebayunan pukul 21.00 Minggu, 5 Januari 2025. Kemudian, mulai mengemas makanan pukul 24.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, Senin, 6 Januari 2025.

Lelah tentu iya, namun ia tak menyerah. Asiyah semangat menyelesaikan pekerjaannya demi bisa membantu suami seorang sekuriti untuk menghidupi tiga anak yang tengah duduk di bangku SMP, SD, dan balita 2 tahun.

"Saya sebelumnya tidak bekerja, cuma ibu rumah tangga, tinggal dekat sini (Kampung Kebayunan)," kata Asiyah kepada Metrotvnews.com, di lokasi, Senin, 6 Januari 2025.

Namun, ada masukan dan harapan yang disampaikan Asiyah di balik layar produksi makan bergizi gratis ini. Menurutnya, sebaiknya tim pengemas datang ke SPPG dapur setelah makanan siap dimasak.

Dengan demikian, tim pengemas yang berjumlah 105 orang tidak menunggu lama. Apalagi, kata dia, sempat banyak kekurangan pasokan bahan pokok untuk dimasak. Seperti telur dan sayuran.

"Masuk jam 21.00, mulai packing 24.00 WIB, kita datang sayuran belum datang katanya, aturan kita datang jangan barengan sama chef itu, jam 02.00 atau jam 03.00 WIB seharusnya, setelah masakan sudah matang jadi tinggal kemas," terang Asiyah.

Selain itu, dia mengakui cukup keteteran saat produksi makanan bergizi gratis perdana hari ini. Dari 3.400 porsi target yang harus diselesaikan dari satu dapur yang ia pegang, sisa 1.000 porsi belum selesai pukul 07.30 WIB. Padahal, harus sudah didistribusikan.

Meski demikian, dia menyadari kendala-kendala bisa saja terjadi. Apalagi, produksi makan bergizi gratis ini baru pertama kali. Ia berharap ke depan lebih baik.

"Kemarin sempat uji coba tiga hari (Desember 2024), masuk jam 05.00 pulang jam 11.00 WIB, berhasil cuma 15 orang. Karena chefnya itu udah ahli, belum nyari orang sini, jadi kita datang sudah matang semua, tinggal kita packing-packing (kemas)," tutur dia.

Dapur makan bergizi gratis dongkrak ekonomi masyarakat

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Ace Hasan Syadzily, yang ikut memantau persiapan, menyebut kehadiran SPPG mendongkrak ekonomi masyarakat. Pasalnya, dengan adanya dapur ini membuka lapangan pekerjaan yang bisa menunjang mata pencaharian warga sekitar.

"Satu hal yang bisa kita saksikan dari proses dapur hari ini adalah ini bisa mempekerjakan tenaga lokal, masyarakat di sini," kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Ace Hasan Syadzily di Tapos, Depok, Jawa Barat.

Selain itu, pemerintah mendorong penggunaan bahan pokok yang bersumber dari masyarakat lokal. Hal ini untuk menghidupkan perkebunan dan toko kelontong di sekitar lokasi dapur.

“Tentu kita harapkan nanti mitra yang ada di sini bisa memanfaatkan potensi pangan lokal yang ada di wilayah sini,” ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)