Antara Roda dan Doa, Semangat Rizky Taklukkan SNBT di UB

Rizky Eka Saputra usai mengikuti SNBT di FISIP UB, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 23 April 2025.

Antara Roda dan Doa, Semangat Rizky Taklukkan SNBT di UB

Daviq Umar Al Faruq • 24 April 2025 09:57

Malang: Suasana haru dan semangat mewarnai pelaksanaan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur, Rabu 23 April 2025. Di tengah ratusan calon mahasiswa yang berjuang meraih kursi impian, sosok Rizky Eka Saputra mencuri perhatian.

Rizky merupakan lulusan SMK PGRI 3 Malang. Remaja penyandang disabilitas daksa itu hadir dengan tekad membara untuk melanjutkan pendidikan di Program Studi Teknik Informatika UB. Didampingi kedua orang tua yang setia mendampingi, Rizky dengan kursi rodanya optimistis menghadapi ujian. Kecintaannya pada matematika dan latar belakangnya di jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) menjadi alasan kuatnya memilih Informatika.

"Saya suka matematika meskipun menurut saya itu pelajaran paling susah. Tapi karena saya juga dari RPL, saya memilih Informatika yang linier dan juga lebih aplikatif," ungkap Rizky dengan penuh semangat.

Kendati mata pelajaran matematika menjadi tantangan terbesarnya, Rizky mengaku tetap bersemangat menjalani setiap sesi ujian. Ia merasa percaya diri dengan persiapan yang telah dilakukannya. 

"Yang paling mudah menurut saya Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris karena saya suka pelajaran bahasa. Saya juga suka bahasa Korea," imbuhnya sambil menyemangati peserta lain dengan sapaan khas, "Hwaiting!"
 

Baca: UTBK SNBT Unhas Berlangsung Lancar Tanpa Kendala

Bagi Rizky, SNBT bukan sekadar ujian, melainkan sebuah langkah penting dalam mewujudkan harapan dan keberanian. Ia tak hanya memberikan semangat kepada teman-teman yang akan mengikuti sesi SNBT berikutnya, tetapi juga memberikan motivasi khusus bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik seperti dirinya. 

"Jangan pernah merasa kecil dengan keterbatasan. Kita semua punya ruang dan kesempatan yang sama untuk berjuang walau mungkin memang jalannya tidak selalu mudah," pesan Rizky dengan tulus.

FISIP UB sebagai lokasi ujian bagi peserta disabilitas dinilai Rizky telah memberikan fasilitas yang sangat memadai. Hal ini membuatnya merasa nyaman dan dapat fokus sepenuhnya pada ujian. 

"Alhamdulillah semua lancar. Fasilitasnya mendukung dan saya bisa fokus ujian. Terima kasih untuk FISIP," ujarnya dengan rasa syukur.

Di sisi lain, sang ibu tak dapat menyembunyikan kekhawatiran sekaligus harapan besarnya. Baginya, menanti hasil ujian sang buah hati adalah momen yang penuh ketidakpastian. Namun, doa tulus terus ia panjatkan agar ikhtiar Rizky hari itu menjadi awal dari masa depan yang lebih cerah. 

"Saya hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk anak saya. Doa saya, semoga apa yang diimpikan Rizky bisa terwujud," tutur ibunda Rizky dengan senyum haru.

FISIP UB sendiri pada SNBT 2025 ini ditunjuk sebagai lokasi ujian bagi 16 peserta disabilitas dari berbagai kategori, mulai dari Tuna Daksa, Tuna Rungu, hingga Tuna Netra. Hal ini menunjukkan komitmen UB dalam memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh calon mahasiswa untuk menggapai pendidikan tinggi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)