Pesawat jet tempur Tiongkok jenis Su-30. (EPA-EFE)
Muhammad Reyhansyah • 20 October 2025 19:29
Canberra: Pemerintah Australia menuduh sebuah pesawat jet tempur milik Tiongkok melakukan manuver “tidak aman dan tak profesional” terhadap pesawat patroli maritim Australia di atas Laut China Selatan pada Minggu, 19 Oktober 2025.
Kementerian Pertahanan Australia dalam pernyataannya pada Senin, 20 Oktober 2025 menyebut pesawat Tiongkok melepaskan suar dalam jarak sangat dekat dengan pesawat intai P-8A Poseidon milik Angkatan Pertahanan Australia.
“Pemerintah telah menyampaikan kekhawatirannya kepada Beijing atas tindakan yang tidak aman tersebut,” kata pernyataan resmi itu dan dikutip BBC, Senin, 20 Oktober 2025.
Tidak ada kerusakan pada pesawat P-8A, dan seluruh awak dilaporkan selamat. Namun, insiden itu kembali memicu ketegangan antara kedua negara di wilayah udara yang kerap menjadi titik panas perselisihan teritorial.
Menanggapi tuduhan tersebut, Juru Bicara Angkatan Udara Komando Teater Selatan Tiongkok, Kolonel Senior Li Jianjian, mengatakan bahwa pesawat Australia “secara ilegal telah menerobos wilayah udara Tiongkok dan harus diusir.” Ia menambahkan, “Tindakan pesawat Australia secara serius melanggar kedaulatan Tiongkok. Kami mendesak Canberra segera menghentikan tindakan pelanggaran dan provokatifnya.”
Australia menegaskan pihaknya mengharapkan semua negara, termasuk Tiongkok, mengoperasikan militernya secara aman dan profesional. “Angkatan Pertahanan Australia akan terus beroperasi di kawasan Indo-Pasifik sesuai hukum internasional,” tambah pernyataan itu.
Insiden terbaru ini menambah daftar panjang pertemuan berisiko antara militer kedua negara di kawasan tersebut. Tiongkok mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, termasuk pulau dan terumbu karang yang juga diklaim oleh negara-negara tetangganya. Meskipun Australia tidak memiliki klaim langsung, Canberra secara konsisten menyatakan bahwa klaim Tiongkok “tidak memiliki dasar hukum.”
Insiden pada Minggu terjadi ketika Perdana Menteri Australia Anthony Albanese sedang menuju Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Donald Trump, dengan agenda utama membahas kemitraan pertahanan AUKUS, pakta kerja sama kapal selam bertenaga nuklir senilai miliaran dolar antara Australia, AS, dan Inggris.
Februari lalu, Australia juga menuduh jet tempur Tiongkok melepaskan suar di dekat pesawatnya di wilayah yang sama. Saat itu, Beijing menolak tuduhan tersebut dengan menyatakan pesawat Australia “sengaja memasuki wilayah udara Tiongkok” dan menilai responsnya “sah serta terkendali.”
Sebelumnya pada Mei 2024, Canberra menuduh pesawat tempur Tiongkok menjatuhkan suar dekat helikopter Angkatan Laut Australia yang sedang menjalankan misi Dewan Keamanan PBB di Laut Kuning, lepas pantai Korea.
Dan pada November 2023, pemerintah Australia mengecam tindakan kapal perang Tiongkok yang menggunakan pulsa sonar di perairan internasional dekat Jepang, yang menyebabkan cedera pada sejumlah penyelam Australia.
Baca juga: Australia Tegaskan Isu Laut China Selatan Harus Diselesaikan Lewat UNCLOS