M Sholahadhin Azhar • 20 June 2025 21:53
Jakarta: Sejumlah pihak terus menggenjot pelayanan edukasi kesehatan di beberapa daerah. Salah satunya melalui simulasi format baru edukasi kesehatan Mobil Klinik (MONIK) yang berfokus kepada Pola Hidup Sehat, Pola Konsumsi Sehat dan Pola Sanitasi Sehat (3P).
Program PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) lewat tanggung jawab sosial di bidang kesehatan masyarakat ini, dijalankan di tiga titik di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Tujuannya untuk menganalisis efektivitas format baru ini bila diterapkan ke masyarakat.
Dalam modul Pola Konsumsi Sehat, warga dilatih memanfaatkan potensi pangan lokal guna meningkatkan asupan gizi keluarga. Sementara itu, materi Pola Sanitasi Sehat membahas pentingnya kebersihan lingkungan serta perbaikan infrastruktur dasar.
Selain penekanan kepada materi edukasi, format baru edukasi kesehatan ini juga memberi porsi keterlibatan lebih luas kepada masyarakat. Implementasi format baru ini akan dikerjasamakan dengan Puskesmas, kepala dusun, pegiat PKK dan Posyandu, serta tokoh-tokoh agama di tingkat lokal.
Kepala dusun di Kampung Rancaiga, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Agus Waluyo, mengatakan pelatihan seperti ini sangat membantu program desa dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
“Wilayah kami masih ada kendala di bidang kesehatan. Karena disini banjir tiap tahun pak. Lewat pelatihan ini membantu kami meningkatkan kesadaran dan pemahaman warga untuk menjaga kebersihan disini,” jelas Agus dalam keterangan yang dikutip Jumat, 20 Juni 2025.
Chief of Business Support Officer TBIG, Lie Si An menjelaskan implementasi format baru ini ditujukan menjamin kelancaran implementasi program edukasi kesehatan. Selain inovasi format implementasi yang menekankan aspek pola hidup, pola konsumsi dan pola sanitasi sehat, format baru ini memberi ruang yang lebih besar kepada masyarakat untuk terlibat.
“Kolaborasinya akan lebih kuat lagi,” kata dia.
Lie Si An menjelaskan format baru ini akan mulai diterapkan di Agustus 2025. Dia menjelaskan TBIG telah menjadwalkan kegiatan pelayanan edukasi kesehatan dan bantuan makanan bergizi di 80 titik wilayah 3T.
“Simulasi ini dilakukan agar program lebih efektif dan sesuai dengan kondisi lingkungan di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar dia.
Sementara itu, Presiden Direktur TBIG, Herman Setya Budi, menekankan inovasi dalam program CSR harus selalu berpihak pada kebutuhan riil masyarakat. TBIG berkomitmen memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, tidak hanya melalui infrastruktur telekomunikasi, tetapi juga melalui pendekatan sosial yang berdampak langsung.
“Inisiatif MONIK dengan format baru ini adalah contoh nyata bagaimana kami terus berinovasi agar CSR tidak sekadar simbolik, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya,” ujar Herman.
Dalam pelaksanaannya, TBIG menggandeng Filantra sebagai mitra strategis untuk menjamin keberlanjutan dan efektivitas program. Langkah ini memperkuat komitmen TBIG dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendekatan CSR yang berdampak nyata.