Kadispenad Sebut Ledakan Berasal dari Lubang Pemusnahan Detonator

Asap membubung tinggi di lokasi pemusnahan amunisi TNI di Garut, Jawa Barat. Dok. Metro TV

Kadispenad Sebut Ledakan Berasal dari Lubang Pemusnahan Detonator

Achmad Zulfikar Fazli • 12 May 2025 19:53

Jakarta: Ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi tidak layak milik TNI Angkatan Darat (AD) di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ledakan disebut berasal dari lubang pemusnahan detonator.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan awal mula terjadinya ledakan tersebut. Saat itu, kata dia, tim pemusnahan amunisi memusnahkan amunisi tidak layak pakai di dalam dua sumur yang telah disiapkan.

Setelah amunisi tersebut diledakan dan kondisinya aman, tim memasukkan detonator ke satu lubang lain yang sudah disiapkan. Saat penyusunan detonator berjalan, tiba-tiba ledakan terjadi dari lubang tersebut.

"Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator di dalam lubang tersebut, secara tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia," ujar Wahyu dalam konferensi pers, Senin, 12 Mei 2025.
 

Baca Juga: 

Pemusnahan Amunisi Timbulkan Korban Jiwa, TNI Klaim Kegiatan Sudah Sesuai Prosedur


Akibat dari ledakan tersebut, sebanyak 13 orang meninggal dunia. Korban tewas terdiri atas empat anggota TNI AD dan sembilan masyarakat sipil.

Berikut anggota TNI yang tewas dalam peledakan amunisi ini:

  1. Kepala Gudang Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Korps Peralatan Antonius Hermawan
  2. Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Mayor Korps Peralatan Anda Rohanda
  3. Anggota Gudang Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Kopda Eri Dwi Priambodo
  4. Anggota Gudang Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD, Pratu April Setiawan.

Berikut sembilan masyarakat sipil yang jadi korban ledakan:

  1. Agus
  2. Ivan
  3. Anwar
  4. Iyus
  5. Iyus Rizal
  6. Toto
  7. Rustiawa
  8. Endang
  9. Dadang.

"Saat ini semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)