Indonesia Ikuti 176 Agenda Diplomasi di Sidang Umum PBB ke-80

Press Briefing Kemenlu RI terkait agenda Indonesia pada Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) ke-80 di New York. Foto: Metrotvnews.com

Indonesia Ikuti 176 Agenda Diplomasi di Sidang Umum PBB ke-80

Muhammad Reyhansyah • 11 September 2025 20:11

Jakarta: Indonesia akan tampil dengan delegasi besar dan agenda padat pada Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) ke-80 di New York, dengan total 176 kegiatan yang meliputi pertemuan resmi, forum multilateral, hingga side events, menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat.

“Ada 11 pertemuan yang merupakan mandat PBB, 9 event resmi, 13 forum di luar PBB seperti ASEAN, OKI, BRICS, GNB, dan G77, serta sekitar 114 side events yang akan berlangsung sepanjang minggu itu,” papar Tri saat press briefing di Jakarta, Kamis, 11 September 2025.

Rangkaian UNGA ke-80 dijadwalkan berlangsung 22–29 September, dengan sesi perdebatan umum dimulai 23 September. Menurut data PBB, hingga saat ini sudah terdaftar 145 pemimpin dunia yang akan hadir, terdiri dari 137 kepala negara/pemerintahan, lima wakil presiden, dan tiga wakil perdana menteri. Angka ini diperkirakan masih akan bertambah menjelang pelaksanaan.

Salah satu momen penting bagi Indonesia adalah pidato Presiden Prabowo Subianto di forum utama. Berdasarkan undian protokoler PBB, Indonesia mendapatkan urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat. Posisi ini dipandang strategis untuk mempertegas sikap Indonesia dalam berbagai isu internasional.

Tri menambahkan bahwa substansi diplomasi Indonesia akan mencakup isu-isu besar, termasuk Serangan terbaru Israel ke Qatar dan agenda seperti Palestina yang menurutnya tidak boleh dilupakan komunitas internasional.

“Dinamika global saat ini, termasuk barusan saja ada serangan terhadap satu negara berdaulat yaitu Qatar, pasti juga isu Palestina akan dibawa,” ujarnya.

Selain itu, delegasi Indonesia juga akan aktif membahas isu kemanusiaan, kesehatan mental, penghapusan senjata nuklir, serta pemberdayaan perempuan. Menurut Tri, forum-forum di New York harus dimanfaatkan tidak hanya sebagai simbol, melainkan untuk menghasilkan komitmen yang lebih operasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)