BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat Hari Ini

Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah Indonesia pada hari ini, Selasa, 4 November 2025. Peringatan ini disampaikan menyusul adanya pengaruh Siklon Tropis Kalemegi di wilayah Filipina.

Prakirawan BMKG, Miftah, menjelaskan dinamika atmosfer yang memicu peningkatan potensi hujan. "Siklon Tropis Kalemegi diprediksi berada di wilayah Filipina dengan arah pergerakan ke arah barat mendekati Kepulauan Filipina Barat," ujar Miftah dalam update informasi cuaca, Selasa, 4 November 2025.

Siklon ini membentuk daerah pertemuan angin (konfluensi) yang memanjang di beberapa wilayah, mulai dari Laut Sulu, Laut Sulawesi, Sulawesi Utara, hingga perairan Filipina. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot di Laut Sulawesi hingga Laut Filipina.

"Kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah yang berwarna jingga seperti Sumatera Utara, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Maluku, dan Papua Pegunungan," jelas Miftah.

Baca Juga : Waspada! Fenomena Supermoon Perigee Picu Rob di 7 Pesisir Bali



Selain pengaruh siklon, sirkulasi siklonik juga terpantau di Teluk Benggala, Samudera Hindia barat Banten hingga Lampung, Papua Selatan, dan Samudera Pasifik utara Papua Nugini. Pola angin ini turut membentuk daerah pertemuan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan.

Daerah konfluensi lainnya terpantau meliputi Samudera Hindia Barat Aceh, Perairan Selatan Jawa Barat hingga Utara Jawa Tengah, Kepulauan Riau hingga Laut Natuna, wilayah DI Yogyakarta, Jakarta hingga Jawa Timur, Samudera Hindia Selatan NTB dan NTT hingga Laut Flores, Utara Kalimantan, Selat Makassar hingga Sulawesi Tengah, Maluku Utara hingga Laut Halmahera, serta Papua Barat dan Papua Tengah hingga Papua.

BMKG juga mencatat peningkatan kecepatan angin permukaan lebih dari 25 knot di Samudera Pasifik utara Papua Nugini. Kondisi ini berpotensi meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan tersebut.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan selalu memantau perkembangan informasi cuaca terbaru dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi.