Potensi Bisnis Capai Rp163 Triliun, Indonesia Cari Peluang Investasi dari Tiongkok

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Presiden Prabowo Subianto dan Republik Rakyat Tiongkok Li Qiang. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Potensi Bisnis Capai Rp163 Triliun, Indonesia Cari Peluang Investasi dari Tiongkok

Husen Miftahudin • 25 May 2025 14:53

Jakarta: Pemerintah terus berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan berbagai negara mitra strategis, termasuk Tiongkok, melalui berbagai upaya peningkatan perdagangan, investasi, dan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah dalam negeri.

Dalam memperingati 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok, digelar Indonesia-China Business Reception 2025 di Jakarta, Sabtu (24/5). Kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat sekaligus menegaskan kembali komitmen kedua negara dalam membangun kemitraan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.

"Saya memandang hubungan antara Indonesia dan Tiongkok adalah hubungan bilateral yang sangat strategis, sangat penting, dan sangat menjanjikan, serta dapat menentukan keadaan perdamaian dan stabilitas di kawasan kita," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto, dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 25 Mei 2025.

Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut mengapresiasi nilai-nilai luhur dalam peradaban Tiongkok yang menekankan prinsip mutual benefit dan harmoni. Kepala Negara juga mengapresiasi peran Tiongkok dalam pembangunan Indonesia, termasuk proyek infrastruktur besar seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan kawasan industri strategis.

Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok Li Qiang menegaskan Tiongkok dan Indonesia merupakan pemain penting dalam perekonomian global. Perdana Menteri Li Qiang menyerukan agar kedua negara melangkah ke masa depan dengan semangat dan tekad kuat, serta menekankan pentingnya kerja sama dan persatuan antarnegara.
 

Baca juga: Indonesia-Tiongkok Teken Kesepakatan di Sektor Keamanan Maritim


(Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan penandatanganan MoU antara PT SPC-Supertone, Shanghai Sixmitted Technology Co. Ltd, dan PT Zyrexindo Mandiri Buana. Foto: dok Biro Humas Kemenko Perekonomian)
 

Ada 8 proyek potensial bisnis senilai Rp163 triliun 


Diketahui, hubungan dagang antara Indonesia dan Tiongkok tetap kuat dengan ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai USD62,43 miliar sepanjang 2024. Dari sisi investasi, Tiongkok menjadi investor asing terbesar ketiga di Indonesia setelah Singapura dan Hong Kong, dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD8,1 miliar pada 2024.

Kedua negara juga telah memperpanjang Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA) senilai 400 miliar yuan atau setara Rp891 triliun, untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi bilateral.

Adapun momentum 75 tahun kerja sama Indonesia-Tiongkok juga menggelar Indonesia-China Partnership Exhibition yang menampilkan capaian konkret kerja sama bilateral. Tercatat delapan proyek potensial business-to-business (B2B) senilai Rp163 triliun tengah dijajaki, dengan proyeksi penciptaan lebih dari 25 ribu lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu inisiatif utama yakni Two Countries Twin Park (TCTP) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang Industropolis dengan nilai investasi mencapai Rp60 triliun.

Di sela-sela pertemuan tersebut, Airlangga juga menyaksikan penandatanganan MoU antara PT SPC-Supertone, Shanghai Sixmitted Technology Co. Ltd, dan PT Zyrexindo Mandiri Buana yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Penandatanganan MoU ini dapat memperkuat kolaborasi yang terjalin antara tiga perusahaan di bidang teknologi informasi ini dan diharapkan dapat menghasilkan produk yang lebih kompetitif," tutur Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)