Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Ihfa Firdausya • 17 January 2025 10:23
Jakarta: Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Telly Purnamasari Agus mengatakan bahwa Human Metapneumovirus (HMPV) bukanlah virus baru. Virus itu pertama kali ditemukan pada 2001 oleh ilmuwan virologi dari sampel pasien yang menderita penyakit saluran pernapasan.
Secara global, kata Telly, penelitian tentang HMPV sudah berlangsung lama. Di luar negeri, riset mencakup studi epidemiologi, klinis, dan pengembangan vaksin, meskipun hingga kini vaksin HMPV belum tersedia.
Penelitian di negara-negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia menunjukkan bahwa HMPV adalah salah satu penyebab utama infeksi saluran napas berat setelah TBC. Sebagian besar anak-anak yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi saluran napas diketahui terinfeksi HMPV.
Namun di Indonesia, penelitian mengenai HMPV masih terbatas. Menurut Telly, terdapat peluang besar untuk mengembangkan riset dalam berbagai aspek.
“Kita perlu meneliti faktor risiko, prognosis, hingga pola penyebarannya dengan mempertimbangkan karakter geografi Indonesia. Selain itu, penelitian klinis terkait efektivitas terapi simptomatik atau pengembangan obat dan vaksin sangat diperlukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 17 Januari 2025.
Baca juga:
NasDem Ingatkan Pemerintah Tak Sepelekan Virus HMPV, Dorong Mitigasi Dini |