Trem yang keluar jalur dan jatuh di Lisbon, Portugal. Foto: NBC
Muhammad Reyhansyah • 4 September 2025 15:12
Lisbon: Portugal menetapkan hari berkabung nasional pada Kamis, 4 September 2025 setelah kecelakaan kereta funicular Gloria di Lisbon menewaskan sedikitnya 15 orang. Insiden pada Rabu malam itu terjadi di dekat Liberty Avenue, salah satu kawasan wisata populer ibu kota.
Kereta berwarna kuning ikonik tersebut keluar jalur di jalur menanjak curam sebelum menabrak bangunan. Layanan darurat melaporkan 18 orang lainnya terluka, termasuk beberapa warga asing. Seluruh korban telah dievakuasi dari reruntuhan.
Seorang saksi mata mengatakan kepada stasiun televisi SIC bahwa benturan terjadi "dengan kekuatan brutal hingga kereta ambruk seperti kotak kardus."
Wali Kota Lisbon Carlos Moedas menyebut kejadian itu sebagai "tragedi yang belum pernah dialami kota kami."
Perdana Menteri Luis Montenegro melalui kantornya menyampaikan belasungkawa dan menegaskan duka mendalam pemerintah. "Peristiwa ini membawa kesedihan bagi keluarga korban dan kejutan bagi seluruh negeri," bunyi pernyataan resmi, seperti dikutip
France24, Kamis, 4 September 2025.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen turut menyampaikan simpati kepada keluarga korban.
Kejaksaan Lisbon membuka penyelidikan atas penyebab kecelakaan. Operator transportasi publik kota, Carris, menekankan telah mengikuti semua prosedur perawatan. "Segalanya dijalankan secara ketat," kata Direktur Pedro Bogas di lokasi kejadian.
Carris menjelaskan perawatan umum dilakukan setiap empat tahun, terakhir pada 2022 serta perawatan menengah setiap dua tahun, yang telah selesai pada 2024. Perawatan funikular dilakukan oleh kontraktor yang sama selama 14 tahun terakhir.
Funikular Gloria mulai beroperasi pada 1885 dan dialiri listrik sejak 1915. Kereta ini menjadi salah satu simbol wisata Lisbon, kerap menghiasi suvenir, dan digunakan warga maupun turis untuk menaklukkan medan curam kota.
Seorang turis asal Spanyol, Antonio Javier, mengaku lega tak jadi menaiki kereta karena antrean panjang. "Kami sedikit lega, meski alasan awalnya hanya karena terlalu ramai," ujar Javier.