24 Saksi Diperiksa terkait Penyelidikan Kematian Arya Daru

Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak

24 Saksi Diperiksa terkait Penyelidikan Kematian Arya Daru

Siti Yona Hukmana • 3 October 2025 08:34

Jakarta: Polda Metro Jaya mengungkap rangkaian penyelidikan kematian Diplomat Ahli Muda Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan. Sebanyak 24 saksi diperiksa dalam perkara itu.

Saksi itu termasuk dua teman kerja Arya Daru atas nama Vera dan Dion, yang ikut ke pusat perbelanjaan Grand Indonesia (GI), Jakarta Pusat, sehari sebelum ditemukan meninggal.

"Sudah 24 saksi yang diperiksa sebenarnya, dalam 24 saksi yang diperiksa tersebut pada saat Bapak Direktorat Kriminal Umum menyampaikan termasuk salah satunya adalah dengan inisial V dan dengan inisial D," kata Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak kepada wartawan, Jumat, 3 Oktober 2025.

Selain itu, Reonald menyebut penyelidik telah memeriksa sopir taksi. Kemudian, menganalisa 20 rekaman CCTV. Sejumlah rangkaian penyelidikan ini akan dibeberkan penyelidik di hadapan keluarga almarhum Arya Daru saat pertemuan nanti. Termasuk, memutarkan 20 rekaman CCTV bila diperlukan.

Untuk diketahui, penyelidik Polda Metro tengah mengatur pertemuan dengan pihak keluarga Arya Daru dalam waktu dekat. Namun, untuk lokasinya bisa di Polda Metro atau di Yogyakarta sesuai kesediaan keluarga.

"Dalam waktu dekat ini penyelidik segera bertemu pihak keluarga dan kembali menjelaskan sebenarnya, sudah pernah dijelaskan tapi sepertinya harus dijelaskan kembali segala sesuatu dari hasil penyelidikan, dan penyidik siap untuk menunjukkan seluruh alat bukti yang ditemukan oleh penyelidik di depan keluarga," ungkap Reonald.
 

Baca: Polda Metro: Kemungkinan Ekshumasi Kematian Arya Daru Selalu Terbuka

Reonald menegaskan upaya ini sebagai bentuk transparansi penyelidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Bahwa tidak ada niat untuk menutup-nutupi kasus, memframing, bahkan menghilangkan barang bukti.

Apalagi, dalam proses penyelidikan penyelidik diawasi oleh empat pengawas eksternal. Baik dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komnas HAM, Menko Polkam, dan Kemlu.

Istri almarhum diplomat muda Kemenlu Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri, muncul ke publik usai kematian sang suami tiga bulan yang lalu. Terlihat Meta Ayu tampil ke hadapan media dengan didampingi kedua orang tua kandungnya, kedua orang tua Arya Daru, beserta kuasa hukumnya Nicholay Aprilindo.

Dalam keterangannya, Meta Ayu bercerita tentang sosok Arya Daru sebagai sosok yang baik. Bagi wanita yang akrab disapa Pita tersebut, Arya Daru merupakan orang yang sangat berharga bagi hidupnya. Bahkan meninggalnya Arya Daru yang dinilai tidak wajar tersebut, bagi Pita masih terasa bagaikan mimpi.

Sambil menahan tangis, Ia memohon kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta Menteri Luar Negeri Sugiono agar mengusut kasus yang terjadi pada suaminya dengan tuntas. Ia berharap proses penyelidikan kasus ini berlangsung secara jujur dan transparan.

"Kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Kapori, dan Bapak Melu, saya hanya bisa berharap dan memohon untuk kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan," ungkap Pita dalam keterangan persnya di Yogyakarta, Sabtu, 27 September 2025.

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Arya Daru ditemukan tewas di kamar indekosnya, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 8 Juli 2025. Saat ditemukan, wajah hingga kepala dalam kondisi terlilit lakban berwarna kuning.

Setelah serangkaian penyelidikan dua pekan lebih, Polda Metro menyimpulkan bahwa tidak ditemukan adanya keterlibatan pihak lain dalam meninggalnya Daru. Artinya, diplomat muda itu diyakini meninggal karena bunuh diri.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(M Sholahadhin Azhar)